Nando membonceng Anya menuju tempat fotocopy
Gimana rasanya, sekarang tinggal di jakarta?, tanya nando sambil sedikit menengok anya dibelakangnya
ada suka ada gak sukanya sih hehe, jawab anya dengan tertawa kecil.
Sukanya apa? Tanya nando
Sukanya..., dulu.... jakarta Cuma ada di telinga, kata orang.. jakarta itu ambisi, jakarta itu perih, jakarta itu teriakan.
tapi ada juga yang bilang jakarta itu harapan, jakarta itu berjuang, jakarta itu bahagia.
Dan sekarang..., aku bukan yang Cuma bisanya denger kata orang aja, tapi aku juga bakal bisa cerita ke orang lain apa itu jakata.....,gitu ya, jawab nando dengan tersenyum kecil
***
Sampai ke tempat fotocopy, nando berhenti diseberang jalan dari tempat fotocopy, anya turun dari motor dan menyebrang jalan, dan nando menunggu di atas motornyaBuk permisi, ini difotocopy 4 kali ya,ucap anya sembari menyodorkan dokumen yang dibawanya
kamu kesini sama anaknya buk nuri ya?, tanya penjaga fotocopy sambil melihat nando dengan tatapan sinis sembari mengambil kertas yang diserahkan oleh anya dan memasukkanya ke mesin fotocopy
Ia, saya baru ngekos disana, emangnya kenapa buk?, tanya anya
Penjaga fotocopy mengambil hasil fotocopy dan menyerahkanya ke anya
Hati-hati ya, kalau bisa kamu pindah kos aja, jangan disana. bisik penjaga tempat fotocopy
Raut wajah anya menjadi bingung,
ia makasih ya buk. anya menyerahkan uang, dan menuju ke arah nando sambil melamunMampir ke tempat martabak dulu ya, Nando menyerahkan helm ke anya,
Oh, ia, jawab anya, dengan sedikit kaku
***
Sampai di tempat martabak
Nando dan Anya turun dari motor, kemudian Anya duduk dan Nando menghampiri penjual martabakBang Aziz, coklat keju kacangnya satu .ucap nando ke penjual martabak.
Wah nando!, lama gak keliatan. Ucap penjual martabak dengan wajah kaget bercampur senang sembari menepuk dan memegang bahu Nando.
Ia nih pak. Jawab nando sambil tersenyum.
Anya, kamu mau yang apa? Tanya nandoEeh, oh, ia, sama aja deh. Jawab anya yang terlihat sedang tidak konsen
Coklat keju kacangnya dua. Ucap nando ke penjual martabak
Okee siap . Jawab penjual martabak
Nando kemudian duduk bersebelahan dengan Anya.
***
Dinginya malam, hembus angin, dan langit gelap tampa bintang, menemani kota yang tak kenal malam
Anya memeluk dokumenya dan hanya menatap paving dibawah kakinya
Anya : Langganan disini ya?
Nando : Engga juga sih, ....cuma dulu, istrinya Bang Aziz ini suka bantuin ibuk dirumah.
Anya : oh gitu,
Nando : kamu aslinya darimana?
Anya : dari jawa timur.
Nando : jawa timur mana?
Anya : G tau, ucap anya sambil sedikit menggelengkan kepalanya
Nando : kok ga tau?
Anya : dulu aku pindah-pindah, jadi g jelas darimana
Nando : kalau keluarga sekarang dimana?
Anya : Gak tau juga,
Nando terdiam, dan hanya bisa memperhatikan Anya
Anya : kalau bapak.., gak tau ada dimana, kalau ibuk gak menetap, udah lama gak ada kabarnya
Nando : oh maaf ya,
Anya : ia gapapa kok, ujar anya sambil tersenyum dan melihat kearah Nando
Nando : kamu punya saudara?
Anya : enggak, aku anak tunggal, kalau nando sendiri gimana?, asli jakarta?
Nando : kalau keluarga dari semarang sih, cuma aku lahir dan besar di jakarta
Anya : hm....,aku mau tanya, dulu rumah kos, sebelum jadi kos-kosan itu dipakai apa ya?
Nando : kos-kosan?, ujar nando dengan sedikit kaget
Anya : iaa, kos-kosan
Nando : oooh, kos-kosan duluu, yaa.. dipakai buat rumah keluarga aja sih.
Anya : rumah keluarga?
Nando : iaa, karena udah ada rumah baru..., makanya rumah keluarga yang lama dijadiin kos-kosan
Anya : oh gitu.., hahaha aku kira dulu bekas sekolah,kuburan atau rumah bekas pembunuhan gitu yang kayak di film-film
Nando : hahaha, enggalah.
Nando,udah siap ni. panggil penjual martabak sembari menunjukkan kresesk berisi martabak
oke bang, ucap Nando sembari berdiri dan menghampiri penjual martabak
***
Nando dan Anya kembali ke kos,
sesampainya di kos, Anya masuk ke kamarnya, kemudian menyiapkan baju yang akan ia kenakan besok ke kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgin Candy
RomanceAnya, gadis manis berprestasi yang mendapat beasiswa kuliah di Jakarta. ditengah keluguanya ia baru mengenal kerasnya dunia pergaulan dijakarta bagimana kisah anya di jakarta?, bisakah ia lulus dengan baik dari tempat ia berkuliah? ~ia duduk termen...