@timeskip
3 bulan telah berlalu semenjak penutupan acara Bregada Brayat UNAJANA
Proses perkuliahan sudah berjalan dengan normal, Fairuz yang kala itu menjadi Presiden BEM kini telah lengser dan digantikan oleh Ega sebagai generasi penerusnya
Terlihat Anya berdiri sendirian di puncak tertinggi UNAJANA dengan ditemani hembusan angin sembari memakan cilok panas yang baru saja dibelinya
Ting.... , bunyi pintu Lift yang terbuka
Terdengar suara langkah berjalan mendekati Anya
Anya menoleh kebelakangnya
"loh, mas Fairuz" Ujar Anya
"haha, kamu ngapain disini?" tanya Fairuz
"ya gapapa mas, emang gaboleh?" tanya Anya kembali
"ya boleh aja sih, kenapa?, kamu kangen ya dulu pernah aku ajak kesini?" tanya Fairuz sembari berjalan dan berhenti disamping Anya
"ih ge'er banget" jawab Anya sembari tersenyum dengan masih mengunyah cilok dimulutnya
"aku tuh, disini soalnya enak tempatnya, membawa ketenangan, jadi bisa istirahat dari tugas-tugas yang menumpuk" jelas Anya sembari memasukkan cilok ke mulutnya
"makanya tugas tu dikerjain, bukanya dibiarin sampai numpuk" ujar Fairuz
"udah dikerjaiin, Cuma nambah terus aja tugasnya, makanya sampe numpuk" keluh Anya
"gitu ya" jawab Fairuz
"denger-denger ada yang udah lengser ya nih" tanya Anya dengan melihat Fairuz sembari tersenyum
"hahaha ia nih, gamasalah sih, jabatan itu ga utama, yang penting kontribusi apa yang bisa kita kasi buat kampus inikan" jawab Fairuz
"hahah hebat ya mas Fairuz, kalau aku ngurus diri sendiri aja ga becus, apalagi ditambah harus ngurusin kampus" Jawab Anya
"emang gitu sih, jadinya harus milih mau berkorban yang mana, waktu belajar atau ga punya pengalaman organisasi" jawab Fairuz
"tapi tetep ajaa, walaupun udah milih tetep ga cukup rasanya waktunya, hadeh, apa aku salah jurusan ya" Jawab Anya
"dasar kamu, makanya atur waktuu, gini aja deh nanti malam ayo nugas bareng " Tawar Fairuz
"dimana?" tanya Anya
"Ada, tempat di dekat sini, udah ada wifi sama colokan" jawab Fairuz
"oke de" ucap Anya sembari membuat simbol oke dengan jemarinya
===malam harinya==
Langit gelap tanpa bintang, hanya rembulan yang mampu bersaing dengan gemerlapnya lampu ibu kota. Malam itu dengan R1200 nya Fairuz menunggu didepan Kos Anya. Tak lama Anya keluar dengan tas Asus nya dan menghampiri Fairuz
"sorry lama ya, tadi aku masih nyari kunci kosku nyelip ternyata" ujar Anya dengan wajah tidak enak
"gak lama kok, santai aja, nih pake," ujar Fairuz sembari memberikan jaket ke Anya
"hehe, makasii yaa" jawab Anya sembari memakai jaket yang diberikan Fairuz"
==diatas motor==
Diiringi dengan dinginya malam dan riuh suara motor
"gimana, udah betah belum disini?" tanya Fairuz
"apaa?" jawab Anya sembari mendongakkan kepalanya mendekat Fairuz
"udah betah belum?" tanya Fairuz kembali
"ooh, belum tau juga sih ni kan baru 3 bulan" jawab Anya dengan membuka kaca helmnya
"haha gitu ya"
==sesampainya mereka di suatu cafe yang tak begitu jauh dari kampusnya==
Anya terdiam sembari melihat daftar menunya
"jadi mau pesen apa nya?" tanya Fairuz
{'aduuh gimana ni mahal banget semuanya, teh lemon aja 22ribu, bisa-bisa besok cuma makan promag ni aku'} gumam Anya dalam hati
"kenapa nya, g punya uang ya?" tanya Fairuz dengan tersenyum
"hehe ia ni mas" jawab Anya dengan melirik sembari tersenyum menahan malu
"udah tenang aja, aku yang bayar, kan aku yang ngajak kamu" ujar Fairuz
"ia mas, yauda lemon tea nya aja deh satu" jawab Anya
"udah pesen yang lain lagi aja gapapa nya, santai aja, ga usa gaenakan" Ujar Fairuz
"udah gapapa kok mas, nanti kalau kurang, aku bilang kok" jawab Anya
"yaudah biar aku aja yang pesenin buat kamu" ujar fairuz sembari menuliskan menu dikertas pesanan
tak lama kemudian pesanan datang, dan merekapun makan dengan ditemani musik lo-fi hip hop
"makasi ya mas" ujar Anya
"makasi kenapa?" tanya Fairuz
"ya makasi udah baik sama aku" jawab Anya
"iaa sama-sama" jawab Fairuz
"Anya kamu mau ga nemenin aku?" tanya Fairuz
"nemenin apa mas?" tanya balik Anya
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgin Candy
RomanceAnya, gadis manis berprestasi yang mendapat beasiswa kuliah di Jakarta. ditengah keluguanya ia baru mengenal kerasnya dunia pergaulan dijakarta bagimana kisah anya di jakarta?, bisakah ia lulus dengan baik dari tempat ia berkuliah? ~ia duduk termen...