****
Malam selasa, hari dimana Brava Cafe meregangkan sendi sendi yang mulai kaku usai buka seminggu penuh,
Anya keluar dengan kaus abu berbalut cardigan hitam dengan celana jeans hitam panjang
Dan diluar
Vero sudah siap menunggu Anya dengan motor Yamaha R25 yang bergaris biru putih,"motor mu?." tanya Anya
"punya temen, gua minjem, yuk naik" Ajak Vero
meski menunggangi kuda 250CC, Vero memacu motornya dan tak melewati setengah dari jarum speedometernya
Mungkin karena ia ingin menikmati suasana jalan malam, atau memang karena kondisi jalanan saja yang macet"Nya, kok seminggu ini aku liat kamu di cafe aja." tanya Vero dengan sedikit menoleh ke belakang. "ga kuliah?"
Anya diam tanpa merespon
"cuti?" tanya Vero kembali
"aku dikeluarin" sahut Anya
"serius?"
"canda.., ya seriuslah"
sampailah mereka disuatu mall yang dinding luarnya seperti televisi dengan layar seukuran lapangan sepak bola , dan dikelilingi oleh gedung gedung yang tak tampak ujungnya
"Nya terus kamu ga ada rencana kuliah lagi?"
"Ga tau nih, aku kayaknya ga nyaman deh sama lingkungan perkuliahan, lagi pula aku juga udah kerja kan, ngapain kuliah lagi?"
"ia sih, cuma mau berapa lama kamu di cafe itu terus?, mau selamanya kerja dari siang sampe jam 2 pagi gitu?"
Anya hanya diam
"dan kalau lingkungan yang jadi masalah kan ada kuliah online, ya setidaknya belajar yang ilmunya bakal bisa ngebantu bisnis ditempat kerja kamu sekarang"
"tapi kalau ilmu gitu kan di internet juga ada, mending uangnya pake modal usaha" sela Anya
"ia sih, cuma kalau ditempat kuliah, kamu bakal lebih mudah ketemu orang-orang yang sefrekuensi sama kamu, orang-orang yang berminat pada hal yang sama dan bisa dapat relasi yang baik" jelas Vero
"aku males ngomongin ini" Anya menghembuskan napas dalam
"Aduh sory banget Nya, ga niat ngguruin kamu" pungkas Vero "sini" Vero menarik tangan Anya sampai ke tempat stand Boba dan mentraktirnya minuman paling spesial ditempat itu
merekapun kembali berjalan dengan membawa Boba yang baru saja dibeli, Anya meminum Boba nya dengan mencoba menahan senyum yang tak bisa ia tutupi
sampailah mereka di Gremadia dan
mencari pada deretan buku novel keluaran terbaru, Anya menemukan buku dengan judul Virgin Amani yang ditulis oleh VeroVero membeli 1 lusin dari Bukunya
"ngapain beli buku tulisan kamu sendiri sih?" tanya Anya
"buat koleksi aja, sama kalau ada yang mau beli langsung dari aku, aku dah bawa beberapa ditasku" "nih buat kamu" memberikan satu bukunya ke Anya
"widih, makasi ya,artinya nanti makan aku yang teraktir yaa.." jawab Anya
***
meskipun hari senin, namun tetap saja food court sangat ramai, sangat susah mencari meja yang kosong, dan berebut diantara pengunjung lain
untunglah rupanya didekat Anya ada pasangan yang sudah selesai makan dan meningglkan kursinya
Vero dan Anya pun duduk disana
selagi menunggu pesanan datang, dengan tak sabar Anya membuka segel novel itu lalu mencium aroma dari bukunya
ia meminta tanda tangan ke Vero lalu membaca lembar demi lembar dari buku tersebut
"ini kayaknya udah pernah aku baca deh." ujar Anya
"emang." sahut Vero
"ini buku yang kamu kasi ke aku waktu di bus dulu kan?." tanya Anya
"yang di bus itu masih draft kasar belum diedit, ini yang versi bersihnya" jelas Vero
"ooh gitu..., Eh Vero kamu lusa pagi kosong ga?." tanya Anya
"kosong sih, kenapa?" tanya balik Vero
"Aku mau besuk temenku di rutan" jelas Anya "bisa temenin ga?."
"Oke ga masalah" sahut Vero
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgin Candy
RomanceAnya, gadis manis berprestasi yang mendapat beasiswa kuliah di Jakarta. ditengah keluguanya ia baru mengenal kerasnya dunia pergaulan dijakarta bagimana kisah anya di jakarta?, bisakah ia lulus dengan baik dari tempat ia berkuliah? ~ia duduk termen...