lembar baru,?.

250 7 3
                                    

Anya duduk didalam ruang itu dengan
Via dan Ardi, menunggunya diluar

Anya keluar dengan senyum manis,dan diantar balik ke kosan dengan mobil yg dibawa oleh Ardi, sementara Via dan Anya di kursi belakang

"Nya, rencanamu gimana sekarang?, Mau balik ke jatim?" Tanya Via

Anya hanya diam sembari membaca buku putih yg dibawanya

"Atau kamu mau tetep disini?" Tanya Via kembali

Anya tetap diam dan membuka lembar demi lembar buku putihnya

"kamu mau cari kerja disini?" Tanya Via

"Rencananya sih gitu Vi" jawab Anya

"Kalau emang gitu, kamu mau kerja ditempatku g?, Pamanku baru buka cafe baru, jadi butuh karyawan disana" ajak Via

"Wah boleh tu Vi, makasi yaaa" jawab Anya dengan senang, dan dibalas rangkulan dari Via

Sesampainya di kos

"Oh ya sebentar nya" panggil Via, "Disana juga udah ada kamar tinggal buat karyawan, jadi kamu g perlu bayar kos lagi"

"Wah gitu ya, makasi ya beruntung banget aku" sahut Anya

"Ia Nya, malam ini kemas2 aja ya, besok aku jemput" tambah Via

"Oke deeh" jawab Anya dengan melingkarkan simbol OK diwajahnya

=====

Malam itu Anya mengemaskan barang2nya
Melipat semua bajunya
Menutup semua bukunya,
Dan menekan semua barangnya ke tas dan koper yang reseltingnya harus ditarik paksa hingga bisa tertutup

Duk duk duk!!
Bunyi ketukan pintu dikamar Anya,

"Iaa sebentar" sahut Anya dari kamar

Saat Anya membuka pintu ternyata Dara
sudah menunggunya dengan membawa dua piring nasi goreng ditangan kanan dan kirinya

Mereka menyantap Nasi goreng, dengan teh manis di teras kosan

"Hehe makasi ya mbak, tau aja saya belum makan" celetuk Anya sembari tertawa kecil

"Ia Nya, ga masalah, dari tadi siang aku denger kamu beres2 kamar sampai malam gini, dan kebetulan juga aku masaknya kebanyakan" jelas Dara

"Hehe gitu ya, ini tehnya tumben manis mbak?, Biasanya juga ga pake gula" tanya Anya yang menuang kembali teh manis dari teko

"Ia nih, terkadang disaat-saat seperti ini teh tawar rasanya terlalu hambar dan pahit, ya sekali-kali enak juga yang manis-manis" jawab Dara yang kemudian meneguk teh manis dari gelas ditanganya

====
Pada esok harinya disaar matahari mulai tergelincir
Anya dijemput Via dengan dibantu Dara membawa tasnya
Meninggalkan kosan itu beserta segala kenangan didalamnya

Sesampainya mereka di Cafe milik pamanya Via,
Disana mereka disambut oleh Eko, barista berambut klimis yang memakai Apron hitam bertuliskan Brava Cafe
Dengan kemeja silvernya

Virgin CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang