Brava Cafe

208 6 0
                                    

Panasnya cuaca saat itu menghangatkan air, yang membuatnya betah berlama-lama siapapun yang merasakanya, meski terkadang singkat, tapi kenikmatan itu cukup membawa kebahagiaan kecil yang sederhana

Selesai mandi, Anya memilih untuk mengenakan kemeja merah dengan garis kotak-kotak berwana hitam, 

setelah selesai dengan dandanan minimalisnya, ia turun dengan rambut yang ia biarkan meluncur tergerai dengan bebas sampai pundaknynya

dibawah Eko sudah membawakan Apron hitam dan memberikanya ke Anya

===

pagi sampai siang mereka habiskan untuk memasak dan membuat berbagai macam minuman, mulai dari telor ceplok, orak arik, mie goreng, mie rebus, roti panggang, bakar, coklat blend, hot coklat, espresso, americano, cappuchino, latte, dan masih banyak lagi

meski tidak langsung ahli, setidaknya Anya bisa membedakan menu-menu itu dan menyajikanya ke costumer

waktu untuk Brava Cafe buka pun tiba, Anya membalik tulisan closed  yang tergantung di pintu kaca cafe menjadi open 

KRILING.. bunyi bel yang dipasang pada pintu sehingga terdengar bila ada pelanggan yang masuk

satu demi satu pelanggan memasuki cafe dengan pesanan minuman dan makanan yang berbeda, Anya harus menerima pelanggan yang datang dan mencatat pesananya dan juga mengantarkanya

hari itu pengunjung cafe tidak terlalu ramai, hanya padat saat jam makan siang, setidaknya hal ini membantu Anya yang baru pertama kali menyajikan pesanan kepada orang-orang yang tak pernah ia kenal

juga beberapa pemuda yang hanya es teh, tapi beridam lama dicafe, dan curi-curi pandang dengan Anya

bahkan ada yang sedikit menggodanya saat Anya menyajikan es teh itu kemereka, dan Anya hanya bisa tersenyum manis, dan menelan apa saja kata mereka

KRILING.... 

disaat matahari sudah terganti

terlihat pria dengan headphone tergantung dileher dan membawa tas masuk dan duduk di pojok cafe, pada meja untuk 2 orang

Anya menghampiri pria itu dengan senyuman dan membawa buku menu yang ia peluk dengan tangan kirinya

"selamat datang di Brava Cafe, bisa saya catat pesananya?" ujar Anya

saat tatapan Anya dan pelanggan itu saling bertemu, Anya tau pria ini bukanlah orang asing baginya


Virgin CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang