Sudut yang Berbeda

416 8 0
                                    

Menyusuri kota yang tak pernah tidur, mereka sampai digedung tinggi menjulang, bertemankan coklat panas, kopi hitam dan pacaranya, Anya mengerjakan tugasnya di balkon apartemen dari pria yang belum lama ia kenal itu

"enak ya liat jakarta dari sudut ini" ujar Anya sembari memegang coklat panas ditanganya

"kenapa gitu?" jawab Fairuz sembari mengetik di laptop dengan logo buah tergigit yang menyala

"yaa, dari hiruk pikuknya kota ini, ternyata ada juga tempat yang bisa bikin aku nyaman" ujar Anya yang kemudian meminum coklat panasnya dan mulai kembali mengetik

"nyaman engganya itu tergantung kita syukurin apa engga Anya," jawab Fairuz dengan tetap mengetik

"ya bersyukur sih, Cuma kalau harus bersedesakan tiap hari di angkot, beli nasi bungkus buat dimakan dua kali dan di indomaret masih pilih air mineral dengan harga termurah ya nyesek juga, hidup kok gini amat ya" ujar Anya

"gitu ya?" jawab Fairuz dengan tawa kecil yang kemudian ia tahan "Cuma kan orang yang lebih susah juga masih banyak kan Anya, kamu masih beruntung bisa kuliah, ada banyak diluar sana yang ga punya biaya buat kuliah" tambah Fairuz

"ia tauu, Cuma ga berarti dengan bersyukur dengan yang kita punya sekarang, ga boleh ngejar kehidupan yang lebih layak kan, tetep aja yang kaya lebih enak bisa berbuat semaunya" jawab Anya dengan menahan ketikanya dan menatap Fairuz

"ia deh iaaa, makanya jadi orang kaya, dimulai dengan selesaikan tugas kuliahmu dan ga banyak bacot" ujar Fairuz dengan menepuk jidat Anya

===jam menunjukkan pukul 06:00 pagi===

Dengan mengusap perlahan wajahnya Anya bangun dari tempat tidur dan melihat Fairuz yang telah membuat roti panggang untuk sarapan mereka pagi itu

Merakpun keluar dari loby dan Fairuz mengantar Anya ke kosanya

Sesampainya didepan kos Anya, Anya bergegas masuk dan terlihat Nando yang tengah duduk santai di teras rumah, melihat kedatangan Anya, Nando pun langsung beridiri disamping pintu masuk rumah

"dari mana Nya?" tanya Nando

"abis ngerjain tugas, sory ni aku buru-buru, ada kelas pagi" jawab Anya sembari berlari masuk dan menaiki tangga

Anyapun kembali dengan sudah menggunakan pakaian yang berbeda, dari kejauhan ia melihat Nando yang berbicara dengan Fairuz yang masih diatas motornya

"berangkat dulu Nan" ujar Anya sembari naik ke boncengan Fairuz

"tiati lo ya" jawab Nando

Fairuz pun langsung tancap gas dan berangkat ke kampus

SaatAnya memasuki ke kampus dengan dibonceng Fairuz, semua sorot mata mahasiswayang dilewati memperhatikan wanita yang dibonceng Fairuz, termasuk Ardi yangbaru saja turun dari angkot

==siangnya di hari yang sama==

Kantin kampus, menjadi saksi bisu, mahasiswa yang mengistirahatkan sejenak pikiranya dengan sedikit canda dengan teman dan mengisi perut yang keroncongan ,meskipun ada saja juga yang masih belajar, mengerjakan tugas , rapat atau bahkan pdkt, pacaran dan selingkuh diruang yang sama. Aroma kuah mie Ayam dan Bakso memenuhi ruangan, mengiringi Anya, Ardi dan Via yang makan di satu meja yang sama

"eh nya, tadi kamu jalan sama Fairuz ya?" tanya Ardi

Duk!! "apasih lo, privasi orang" ujar Via sembari menyikut rusuk Ardi

"ia emang kenapa?" jawab Anya 

"kan udah pernah aku jelasin kenapa" ujar Ardi dengan kecewa

"udah nya, ga usah ditanggapin" ujar Via dengan memegang tangan Anya

Anya pun melanjutkan menyeruput mie dari mangkoknya

Tak lama kemudian, Ada seseorang yang memegang bagian belakang kursi Anya

Virgin CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang