ngomongin Buku

195 7 0
                                    

siang hari

Cafe sedang ramai-ramainya, maklum, didaerah perkantoran itu memang tak banyak cafe atau restaurant yang buka, sehingga pada jam makan siang, para karyawan manajer dan terkadang bos besar juga melebur jadi satu disana, di meja dan tembok yang sama

ditengah orang yang silih berganti, terlihat Anya yang sibuk mondar-mandir mencatat pesanan mengantarkanya dan mengangkat piring dan gelas-gelas kotor, sementara Eko sibuk berkutat dengan berbagai macam pesanan minuman dan makanan

saat Anya hendak mengambil piring dari suatu meja, 

"biar aku bantu" mengambil piring dari meja itu

"Wah Vero!" seru Anya

terlihat Vero dengan kemeja putihnya dengan lengan panjang yang digulung kesikunya dan mengenakan apron hitam dengan Brava Cafe ditengahnya

****

2 dini hari

waktu dimana dinginya AC kalah dengan dinginya dengan Angin Cepoi-cepoi dari jalanan

diantara tiga orang dicafe itu, hanya Anya yang terlihat berusaha kuat mengangkat kelopak matanya yang semakin berat

setidaknya hari itu kerjaan mereka dibagi tiga, sehingga kaki yang biasanya keram, sekarang sudah sedikit melunak

mereka bertiga istirahat di suatu meja dengan ditemani 1 lusin donat yang dibelikan Via tadi siang, 2 gelas Americano dan segelas cokelat panas

"jadi lu berapa lama disini?" tanya Eko

"sebulan rencananya" sahut Vero

"niat banget sih nulis buku aja sampai harus kerja?" celetuk Anya

"Ia, kalau ga dari kisah nyata ga bagus nanti ceritanya" jelas Vero sembari meminum Americano-nya

"udah Ada yang terbit?" tanya Eko

"beberapa sih, tapi ga ada yang beli." jawab Vero tersenyum "kalah sama yang ngebajak, tapi yasudahlah mau bagaimana lagi, setidaknya gua bisa menyampaikan apa yang mau gua bicarain, meski untuk sekarang gua belum bisa lihat hasilnya" jelas Vero

"terus lo, masi mau nulis dan nerbitin buku lagi?, meski tau resiko pembajakan dan ga ada yang mau beli karya lo?" tanya Eko kembali

"masih, malah rencananya minggu ini ada yang udah terbit, lagi pula pasarnya beda sih, manusia yang cari bajakan dan manusia yang mencari barang asli itu individu yang beda" jelas Vero

"rumit juga ya dunia perbukuan ini" Anya menghabiskan coklat panasnya

****

Eko mencuci gelasnya dan naik keatas, meninggalkan Anya dan Vero berdua di meja

"Eh Nya, senin depan ikut aku yuk" ajak Vero

"kemana?" Anya berdiri dan menyimpan sisa donat dikulkas

"aku mau ngeliat bukuku di Gremadia" jelas Vero sembari mencuci gelas Anya dan miliknya

"boleh" jawab Anya dengan senyum lebar

Virgin CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang