Fiksi dan Nyata

242 8 0
                                    

Hanya Anya yang boleh masuk, sementara Eko menunggu diluar

diantara kokohnya besi dan lantai yang membatu

"Mamad, Darto sama Acok, udah bebas pagi ini" ujar Nando "kalau aku masih nunggu keputusan besok"

"jadi udah kebukti bukan kamu yang bunuh dia?" tanya Anya

"dari rekaman cctv, setelah aku pergi, ada rampok yang datang" jelas Nando

"gitu ya, eh Do, aku ada buku, aneh deh ceritanya" 

"buku apa?" 

"Aku selipin bukunya di antara makanan yang aku bawa" Anya melirik keresek berisi rantang dan minuman yang telah ia siapkan dari Brava Cafe "coba deh kamu baca"

"oke" jawab Nando

*******

Sesampainya di Brava Cafe

terlihat Via dan Vero sudah berada didalam Brava Cafe

Via duduk di salah satu meja dan seperti sudah menunggu kedatangan Anya

Via dan Anya duduk bersama sedangkan Eko dan Vero dengan mobil pick-up berangkat untuk mengambil stock kopi dan beberapa bahan lainya

"gimana Nya, betah disini?" tanya Via

"betah banget, makasi Vi." 

"eh Nya, kamu udah denger kabar ga sih?"

"kabar apaan?"

"Dara" ujar Via

"kenapa Dara?"

"Dara pingsan di kamar mandi kampus"

"pingsan gimana?, kok bisa??!" sahut Anya

"dosen nemuin cytotec sama test pack dikantongnya pas dia dibawa ke uks" 

"tes pack?? Dara hamil?!" 

"ia, di test pack nya positif" jelas Via

"terus kenapa bisa pingsan?" Anya bertanya dengan mulut menganga berusaha mencerna apa yang baru saja ia dengar"cytotec apa?"

"cytotec itu obat,.....,penggugur kandungan, tanpa pengawasan dokter, pemakainya bisa muntah-muntah dan pendarahan hebat, mungkin saking sakitnya Dara sampai ga sadar diri" urai Via

"astaga, padahal selama aku dikos itu, aku ga pernah liat dia sama laki-laki" 

"sebenernya...., akhir-akhir ini dia kelihatan deket, sama Fairuz" lirih Via

Anya menghela nafas panjang

"udah gila tu cowok" Anya mengusap pelan wajahnya hingga menutupi mukanya "terus Dara dimana sekarang?"

"dia dibawa keluarganya, belum bisa ditemuin"

"gitu ya.., aduh pusing aku" Anya merebahkan kepalanya dimeja dan bersandar pada lenganya,

tak sengaja lengan Anya menyenggol tote bag nya dan membuatnya terjatuh 

dan mengeluarkan buku putih yang terseret ke hadapan Via

"masih bawa buku aja kamu" 

Anya melirik ke buku putih yang dipegang Via

"oh, itu draft novel dikasih sama Vero, aneh banget novelnya tuh"

"aneh gimanasih?" tanya Via

"cerita di novel itu, mirip banget sama kejadian di rumah tempat aku ngekos dulu" jelas Anya

"kalau gitu, aku juga punya dong" Via menggeluarkan buku putih juga dari tasnya

Anya melirik dan langsung terbangun

"hah, dapet darimana?"

"dari Vero juga, dia kasih ke aku pas ketemuan dia mau kerja disini"

"coba lihat dong"

Via menyerahkan buku itu ke Anya

Anya meletakkan buku itu ditengah meja, dan membuka lembar demi lembar buku itu

"belum aku baca juga sih." ujar Via

Dengan cepat Anya membuka lembar demi lembar buku itu

"beda nih, beda sama buku yang aku dapat, ceritanya beda" lontar Anya

Anya semakin cepat membuka lembar demi lembar buku itu

"kenapa Nya?, nyari apasih?" tanya Via

"Nah, ketemu" cetus Anya

terlihat pada pertengahan draft yang belum selesai itu. 

bertuliskan, Virgin Batary

"Vi, kamu kenal Batary siapa ga?." 

"kayak pernah denger sih."

"coba inget-inget, pernah dengernya dimana?."

"dikampus, waktu itu di himpunan, sempet disuruh nyatet nama-nama senior sama nyari tanda tanganya." jawab Via

"catetanya masih kamu simpen?." tanya Anya kembali

"gatau deh udah aku taru dimana" jawab Via "kalau emang perlu, coba cek di web nya UNAJANA, harusnya ada sih data mahasiswa disana"

Anya pun mengetikkan "batary" pada web UNAJANA lewat hp nya

dan muncul nama

"Dara Bataryna Agustian"

"Astaga!" Anya menepok jidatnya

"Kenapa Nya?" 

"ini si Vero aneh banget, ini dia nulis tentang kisahnya Dara di novelnya!" seru Anya "dia juga nulis dengan rinci kejadian yang mirip dikosku"

"serius Nya?" 

"iaa serius"

KLINTING....

terlihat Vero masuk kedalam Cafe

Virgin CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang