Sialnya Keberuntungan

404 9 0
                                    

Riuh tepuk tangan usai upacara pembukaan Bregada Brayat penuhi atmosfir pagi itu

usai upacara, senior mengambil alih panggung utama Bregada Brayat

"Kalian tau ga, ada 267 mahasiswa baru yang tidak membawa tugas khusus ataupun kelengkapan yang ditugaskan, mengapa ini bisa terjadi?" tanya seorang senior dengan menggunakan pengeras suara

Seluruh Mahasiswa baru hanya terdiam dan tidak ada yang berani menatap seniornya

"jawab!,Bicara! Punya mulut dipakai! Speak Up!!!" teriak seorang senior wanita

"Karena mereka malas kak" jawab seorang mahasiswa baru

"yang lain!" teriak senior dengan pengeras suara

"Karena mereka tidak mau berusaha" teriak mahasiswa baru lainya

"Terus kenapa, ribuan mahasiswa baru yang ada disini tidak bisa mengingatkan rekan kalian sendiri" teriak senior dengan pengeras suara

"jangan apatis jadi orang" teriok senior wanita

"Siap kak, itu kesalahan mereka sendiri tidak aktif bertanya" jawab seorang mahasiswa baru dari tengah barisan

"benar, tapi ini kesalahan angkatan kalian juga, karena tidak aktif bekerja sama, saat kalian bekerja, kalian butuh semua orang di team kalian untuk berhasil, kegagalan satu dua orang, membuat gagal suatu keseluruhan rencana. Belajar memimpin, belajar berbagi" jawab Fairuz yang berdiri di podium

"Untuk mengingatkan hal ini di kepala kalian, kalian semua akan mendapatkan sanksi. Oke sekarang semuanya jongkok,seluruh mahasiswa jongkok, sekarang berdiri. Oke squat jump. Hitungan dari saya 1, 2, 3, hingga 35 kali" perintah senior dengan pengeras suara

pagi itu,seluruh mahasiswa baru dihabisi oleh seniornya

Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon, tiap mahasiswa baru diberi sekop dan bertanggung jawab untuk menanam dan membesarkan tanaman mereka masing-masing

"oke, mulai hari ini, selama satu tahun kedepan kalian berkewajiban untuk menyirami pohon ini setiap hari, dan pohon ini akan menjadi kenangan dan peninggalan karya kalian untuk kampus ini, bagi yang sudah selesai menanam pohonya jangan lupa untuk meratakan tanahnya, dan usai itu kalian dapat beristirahat hingga bel selanjutnya" ujar senior dengan pengeras suara

Anya berjalan menoleh kanan dan kiri mencari teman-temanya

ia tak memperhatikan langkahnya dan tak melihat lubang didepanya,

Srooaak!!

Anya terperosok dengan salah satu kakinya masuk kedalam lubang

"aduuuuuh!!" teriak Anya

Teriakan Anya Terdengar oleh Ardi dan Via yang berdiri tak jauh dari tempat Anya dan kemudian berlari mendatanginya

"Anyaaaa, kamu kenapa, kamu gapapa?" teriak Via

"Gapapa gimana, udah jelas dia terkilir nih" Jawab Ardi

Anya pun mulai dikerumuni oleh Mahasiswa Baru Lainya

Melihat ada keramaian Ega mendatangi kerumunan tersebut dan melihat Anya yang terperosok, dengan sigap Ega langsung mengangkat dan mendekap Anya,dengan tangan kirinya menopang bahu Anya, dan tangan kananya menopang bagian bawah lutut Anya, Dengan bergegas Ega membawanya ke Klinik kampus, dengan diikuti dengan Via dan Ardi dibelakangnya

Terlihat banyak senior berkerumun di klinik.

"Selain divisi kesehatan, keluar" Teriak Fairuz sembari memasuki klinik

Para senior keluar dari klinik dan kembali ke pos mereka

Hingga tersisa 2 senior dengan lambang palang merah dilengannya yang sedang membalut kaki Anya, juga terlihat Ega, Via dan Ardi yang berdiri disamping ranjang tempat Anya berbaring

"kalian, kenapa masih disini?" tanya Fairuz

"nemenin Anya kak" jawab Via

"udah keluar sana, ishoma dulu, kegiatan selanjutnya masih panjang, nanti kamu pingsan lagi, ranjangnya terbatas" ujar Fairuz

"tapi kak..." jawab Via

"udah, kita disini juga ga bisa apa-apa" potong Ardi

"yaudah, cepet sembuh ya nya" Ujar via sembari memegang tangan kanan Anya

"hehe, oke siap" jawab Anya sembari membuat tanda OK dengan tangan kirinya

Via dan Ardi meninggalkan klinik

"terus lo ngapain masih disini" tanya Fairuz ke Ega

"diakan binaan saya" jawab Ega

"udah, lu awasin binaan lu yang lain aja. Biar aku yang jaga dia" perintah Fairuz

Ega meninggalkan Anya beserta Fairuz dan 2 senior lainnya dari klinik

Tak lama berselang, usai membalut kaki Anya dengan perban, kedua senior divisi kesehatan kembali ke posko utama, dan meninggalkan Fairuz dan Anya berdua di klinik tersebut

Virgin CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang