Bab Akhir

452 11 0
                                    

"Vero?, Eko mana?" tanya Via

"Eko masih di supplier, aku balik lagi soalnya dompetku ketinggalan di dapur" Vero berlalu dan masuk ke dapur

"eh Nya itu orangnya." bisik Via "gimana mau ditanya?" 

"gila apa?, kalau ada apa-apa gimana?." sahut Anya "aku nunggu kabar dari Nando, mastiin kalau apa si vero itu emang ada sangkut pautnya sama kematian adek temenku"

ping, bunyi notifikasi yang masuk ke hp Anya

Nando : Nya, aku udah dibebasin, buku yg kamu kasi udah aku baca, Amania Sucita Kirana, nama adek gua, kamu dimana sekarang?, aku harus ketemu sama yang nulis buku ini

Anya : Aku d Brava Cafe, sama yg nulis buku itu juga ada disini

Nando : oke, aku udah kirim anak-anak kesana, harusnya sebentar lagi sampai, tolong jgain dia supaya ga kemana-mana, aku otw dari rutan

Vero datang dari dapur dengan membawa pisau lipat ditanganya

"eh Vero, udah ketemu dompetnya?" tutur Anya dengan kikuk

"udah nih." Vero mengangkat dompet ke wajahnya "kok keringetan banget.?" Vero langsung mengambil Hp dari tangan Anya "makanya AC nya dinyalain" ujar Vero menggunakan HP anya sebagai remote AC, kemudian mengembalikanya kembali 

Vero berjalan ke pintu depan, 

dan dari pintu belakang cafe, Acok masuk dan langsung menyergap Vero hingga mereka terlempar dan menembus pintu kaca depan

****

Mamad dan Darto mengangkat Vero dan mendudukkanya di meja pojok cafe, sehingga tidak terlihat dari luar 

Dengan sigap Acok mengikat tangan dan kaki Vero pada kursi dan melakban dengan erat mulut Vero hingga mengitari belakang kepalanya

Vero yang setengah sadar, dengan kondisi kepala nya yang berdarah karena terbentur kaca dan beton, berusaha membuka matany

"heh, kalian apain Vero?" bentak Via sembari menarik jaket Darto

"sory nih, itu si Acok berlebihan tadi, kita cuma mau ngomong aja tadi rencananya" jelas Mamad

"lah, aku pula yang disalahin, aku liat dia bawa pisau tadi, matilah aku kalau nanti ditikam." jelas Acok "niatnya langsung kujatuhkan saja tadi, malah kelebihan"

"ngawur memang kamu Cok, maaf ya mbak, ini kita tunggu bos Nando dulu, nanti dia yang jelasin" terang Darto"ya kan Nya?"

"mereka ni siapa sih Nya?" keluh Via

"aduh, sory banget ya Vi, ia mereka kenalanku dari kos lama, mereka ini temen-temen dari kakak gadis yang ditulis sama Vero" jelas Anya

"ia tapi itu bedarah kepalanya" Via mengambil perban dari kotak P3K dan memasangkanya pada Vero

****

matahari mulai miring ke barat

crak,crak, crak

Nando masuk dan menginjak pecahan-pecahan kaca dengan sepatunya

Nando langsung menggeret kursi dan duduk tepat dihadapan Vero

Acok membuka lakban yang menutupi mulut Vero

"sory nih bang, atas waktunya, ini bukan pertama kalinya kita ketemu kan?" ujar Nando

"ia" jawab Vero

"lo yang diem-diem ngajak jalan adek gua kan?" tanya Nando

"gua cuma ngajak makan sama nganterin dia pulang aja" jelas Vero

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Virgin CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang