8.//That Weird Guy

32.1K 2K 12
                                    

—semua berawal dari hati—






































××××××××××××

"Lalu bagaimana dengan statusku yang pemimpin pasar gelap ilegal dan juga pemimpin Mafia jangkauan Eropa dan Spanyol? Apa aku masih bisa mendapatkan agama Islam?"

Uhuk!
Uhuk!
Uhuk!

Sela sedikit tersedak dengan air putih yang sedang ia minum. Mendengar ucapan serius dari pria di depannya ini, membuat Sela pun melongo tidak percaya di buatnya.

"M-maksud mu?"

"Sekarang gunakan akal pikiran mu dengan baik. Mana ada, pria baik baik yang akan melakukan jual beli wanita. Termasuk kau, kau ku beli untuk menjadi budak sex-ku."

Sela bingung.

"Jadi... Tidak hanya aku yang menjadi korban?" tanya Sela dengan gumam kecil di mulutnya.

"Ya. Sudah banyak wanita seperti mu yang menjerit nikmat di ranjang denganku. Namun, sulit sekali untuk ku menaklukan mu."

Sela menggelengkan kepalanya mengusir segala pikiran buruk dan kotor di pikirannya.

"Atau, kau ingin melihat bagaimana caraku mengeksekusi para pengkhianat dan musuhku?"

Sela menggenggam gelas yang ada di tangannya dengan kuat.

"Kau akan melihat sisiku yang lain dan ku pastikan lebih menyeramkan dari yang kau alami." ucap Will dengan tatapan mata gelap.

"A-apa itu pasar gelap?"

"Kau ingin tahu? Akan ku tunjukan nanti, pulihkan tubuh mu dan makan."

***

Beberapa hari kemudian, setelah kejadian yang menakutkan kemarin. Sela mencoba untuk selalu patuh dengan Will seperti ucapan Mia tempo hari. Tapi, tidak untuk keinginan Will yang satu ini, sex.

Sekeliling rumah Will, selalu di jaga pria tinggi dengan pakaian hitam di sana. Sela pun selalu mendapati pria pria itu hanya berdiri diam mematung ditempat.

Seperti saat ini, Will memanggil Sela untuk naik ke ruang kerjanya. Sama, pria-pria itu tengah berdiri diam.

"M-maaf, Tuan Will, menyuruhku masuk."

Dia Ansel. Paham dengan yang Sela katakan, Ansel menggeser posisi awal untuk memberi jalan Sela masuk.

"Silahkan."

Sela mengangguk kecil.

Cklek!

Sela masuk perlahan, Ansel menutup pintu tersebut dari luar. Dapat Sela lihat, Will tengah duduk menggunakan kaca mata baca, tuxedo lengkap, dan laptop di depannya. Tak dapat Sela pungkiri, Will memang pria matang yang tampan.

Bulu - bulu lembut dan halus tumbuh di sekitar dagunya. Rambut yang sedikit berantakan namun membuat ketampanannya berlipat ganda.

Namun sayang, Will yang dari luar nampak seperti pria yang baik dan juga penyayang tidak seperti itu aslinya.

"Assalamualaikum," ucap lembut Sela kepada Will. Pria itu tersadar dan mengalihkan fokusnya kepada pemilik suara tersebut.

Will terpaku pada Sela kali ini. Gadis mungil itu, berpakaian panjang serba nuansa pink dan itu malah membuat Will bergairah. Entah mengapa, padahal Sela saat ini menggunakan hijab yang besar. Tidak seperti pertama datang yang hanya menggunakan scraf  biasa.

Destiny (Mafia Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang