7.//That Psycho Guy

34.6K 2.2K 56
                                    

-Cinta tidak pernah bisa untuk di paksakan-
























××××××××××××

Kelopak mata Sela perlahan terbuka. Dengan pandangan sayu, Sela menatap nanar ruang kamar ini. Pening di kepalanya mulai terasa. Rasa perih dan sakit di sekujur tubuhnya, membuat Sela merasa lemas.

Mia, yang di tugaskan Will mengobati Sela sadar jika gadis malang itu sudah siuman. "Nona? Bagaimana perasaan mu?"

Sela memejamkan matanya sesaat.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan.
Tapi, siapa kau?" ucap Sela dengan lemas.

Mia tersenyum.

"Aku Mia. Mulai sekarang, kau tanggung jawabku."

"Kau yang mengobati ku?"

"Bahkan aku menggantikan pakaian mu."

"Ah,,, terima kasih."

"Sama-sama."

Mia mengambil gelas berisi air putih di atas nakas. "Minumlah."

Perlahan Mia, membantu Sela menenggak air putih tersebut hingga tandas.

"Kau sungguh malang. Berapa usia mu, gadis manis?"

"20 tahun."

Mia meletakan kembali gelas tersebut.

"Sebenarnya mudah membuat tuan Will menjadi bersahabat. Cukup mematuhi setiap ucapannya. Buktinya, aku masih hidup hingga detik ini."

"Tapi tidak untukku. Tidak akan ku biarkan pria mana pun menjamah tubuhku."

"Aku paham. Kau muslim?"

Sela mengangguk.

"Dan pasti kau bukan dari Spanyol."

"Ya. Aku dari suatu negara yang sangat jauh dari sini."

"Di mana itu?"

"Indonesia."

Sela masih sangat lemas. Hingga berbicara pun, gadis itu hanya bisa bergumam.

"Benarkah? Tuan Will memiliki cabang perusahaan parfum di sana."

"Ah, aku tidak pernah tahu itu."

"Sebentar. Akan ku ambilkan makan untuk mu."

***

Mia turun dari kamar Sela menuju dapur. Menyuapkan makanan untuk gadis itu. Hingga,

"Bagaimana?"

Mia terkejut saat suara Will mengagetkannya. Spontan, Mia langsung menunduk hormat.

"Nona telah siuman, Tuan. Namun,"

Will menunggu ucapan Mia sambil duduk dan meminum air putih.

Destiny (Mafia Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang