16.//Me Encargaré de Ti

28.2K 2K 105
                                    

∞ Tenanglah, aku akan menjagamu ∞


🚫Hati Hati‼
Ada tikungan tajam membingungkan di cerita ini. Kurangi batas kecepatan ekspetasi anda. Saya takut tidak sesuai ekspetasi kawan semua dan typo masih menyebar😀



















××××××××××

Dengan menggunakan kursi roda, Mia mengantarkan Sela menuju ruang perawatan Will. Semalam, Ansel tidak sengaja membawa Will ke rumah sakit yang sama dengan Sela. Karena rumah sakit ini yang paling dekat juga lengkap alat alatnya.

Ruangan Will di khususkan di lantai yang sama dengan Sela namun ada ruangan khusus yang di persiapkan untuk Will. Mia berhasil membujuk Sela agar mau sekedar menjenguk Will. Sela tidak benci dengan Will atau para anak buahnya. Tapi Sela juga trauma dengan kejadian baru baru ini juga kejadian tempo minggu.

Mia membawa Sela masuk ke dalam ruangan tempat Will. Banyak pria berpakaian serba hitam berjejer di depan ruangan Will. Perlahan kursi roda itu Mia dorong menuju brangkar Will.

Sela dapat melihat pria yang biasanya memiliki wibawa tinggi dengan wajah yang selalu garang, kini berbeda. Will terbaring lemah di kasur dan wajahnya pucat sayu.

"Tuan Will sempat kehilangan denyut nadinya." ucap Mia dengan sorot mata sayu melihat Will.

Sela mendongak ke atas melihat wajah Mia saat wanita paruh baya itu mengatakan kalimat tersebut.

"Namun beruntung mereka berhasil menyelamatkannya." ucap Mia dengan senyum kecil di bibirnya.

"Dia seperti itu karena mu. Karena kau wanita yang spesial di matanya."

"Tidak. Dia hanya menganggap ku sebagai barangnya. Karena memang seperti itu kenyataannya dan aku tidak mengharapkan lebih." ucap datar Sela dengan mata yang terus memperhatikan wajah Will.

Mia mendorong kursi roda Sela untuk sedikit lebih mendekat ke brankar yang Will gunakan.

"Apa... Semua cerita yang ku ceritakan
padamu tidak bisa membuat mu berhenti untuk takut atau benci terhadap tuan Will?"

"Kenapa kau seolah memaksaku, Mia! Dia menakutkan, pria ini psikopat, pria ini membuat ku gila karena ketakutan!" luapan perasaan yang Sela rasakan selama bersama dengan Will diiringi dengan air mata yang turun.

"Karena selama ini hidup tuan Will tidak berwarna. Dengan kehadiran mu, yang mungkin kurang mengenakan di awal tapi, cobalah lihat! Dia seperti ini karena melindungi mu."

"Lalu kenapa aku yang salah? Dia menembak ku, lalu dia bertanggung jawab dengan membawa ku kerumah sakit,  memang sudah sepatutnya dia seperti itu."

"Bukan kah Alex telah menceritakan semua padamu? Maafkan lah tuan Will sebagai mana agama mu mengajarkannya."

Sela terbungkam. Masih dengan air mata yang turun dengan deras.

"Aku tahu Islam bukan agama yang mengajarkan umatnya pen dendam. Semua agama mengajarkan itu. Kau mengimani agama mu dengan baik bukan? Lantas, mengapa kau tidak mau dengan lapang dada memaafkan seseorang? Tuhan saja sangat mudah memaafkan dosa para hambanya." ucap Mia dengan lembut.

Setelah beberapa saat diam dengan menangis, Sela akhirnya mengangguk.

"Ya. Walaupun pria itu mungkin memiliki kesalahan padaku, dengan nama Allah SWT tuhanku aku memaafkan tuan Will. Aku tidak akan dendam dengannya. Lagi pula, aku pun tidak tahu alasan kenapa tuan Will melakukan itu semua padaku." ucap Sela dengan senyum manis di bibirnya, sembari menggenggam tangan Mia yang berada di bahu kanannya.

Destiny (Mafia Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang