14.//Casate Conmigo (2)

28.3K 2K 6
                                    

🚫Hati hati! Cerita makin absurd!!!🚫
















××××××××××××

Di saat Sela mulai menunjukkan perkembangan yang berarti, Will malah tak ada di sampingnya. Pria itu tengah pergi untuk beberapa hari ke depan. Mengurus sedikit kutu kutu kecil yang menganggu kenyamanan hidup Will.

Sela sudah di pindahkan menuju apartemen Will. Tepat saat mobil yang di gunakan untuk mengantar Sela berjalan, Will pun mulai bergerak. Alex, Will utus untuk menjaga Sela daru jauh. Bukan untuk menjaga Sela dari dekat karena itu sangat Will larang.

Dokter Sena, adalah dokter yang di tugaskan khusus untuk menjaga dan merawat Sela. Ada pula suster Aina, asisten dokter dari dokter Sena.

"Pukul sembilan malam nanti, berikan suntikan vitamin ke nona Sela. Jangan sampai terlambat. Aku akan pergi sebentar untuk mengambil beberapa kantong infus."

"Hati hati, dokter. Ah, belikan aku makanan ringan juga, oke?"

"Jangan khawatir. Aku pergi..."

Kini tinggal suster Aina dan juga Sela yang tengah terbaring lemah. Pukul sembilan itu masih setengah jam lagi. Aina duduk di kursi samping ranjang Sela sembari memainkan ponselnya.

Hingga beberapa saat kemudian, Aina sungguh terkejut bukan main saat mendengar suara sesak nafas dari Sela dan kepala Sela mulai bergerak gelisah seolah mencari udara dengan mata yang masih rapat tertutup.

"Astaga, ya tuhan. Nona?! Nona?!" suster Aina masih mencoba untuk menyadarkan Sela, lalu mengecek semuanya mulai dari infus, oksigennya, hingga ke alat deteksi detak jantung itu. Alat itu berbunyi lebih cepat kini.

Masih sama seperti tadi, Sela sesak nafas atau bahkan intensitasnya saat ini melebih tadi. Suster Aina bahkan mengecek secara detail ke tekanan darah, bola mata dan rongga mulut Sela.

"Bagaimana ini." tidak tahu harus apa lagi karena semua yang ia cek normal, akhirnya ia putuskan untuk menelfon dokter Sena.

"Dokter, cepatlah! Cepat kembali dokter. Nona Sela sesak nafas! Namun anehnya semuanya normal, tekanan darah dan semua normal. Ku mohon cepatlah kembali dokter!"

"Ah, baik lah. Berikan penanganan awal selagi aku dalam perjalanan menuju ke sana. Aku percaya pada mu."

"Baiklah."

Klik!

Setelah memutuskan panggilan dengan dokter Sena, suster Aina segera keluar dan mencari keberadaan Alex. Peluh di keningnya mulai terlihat. Tangannya bergetar tanpa henti. Sungguh, ia tidak melakukan apa pun. Ia takut akan di tuduh, lalu Will tahu maka riwayatnya akan habis sampai di sini.

Suster Aina keluar kamar dengan tergesa-gesa.

"Tuan Alex! Tuan Alex!" teriak suster Aina.

Dengan tergesa- gesa pula, Alex datang. "Ada apa?"

"Cepat, siapkan mobil!"

"Terjadi sesuatu dengannya?" tebak Alex.

"Ya. Nona Sela sesak nafas di dalam. CEPAT!" sentak suster Aina karena saking takut dan khawatir. Alex berlari pergi.

Alex pergi, dokter Sena datang.

"Ada apa?!"

Suster Aina segera menarik masuk dokter Sena.

Destiny (Mafia Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang