38.//11 Days Before Wedding Date (Problem 1)

18.3K 1K 16
                                    

Typo bertebaran di setiap tikungan:v









































≈≈≈

Will dan Sela tengah berada di sebuah butik pakaian wedding eksklusif di kawasan Jakarta. Mereka berdua tengah mempersiapkan pakaian yang akan mereka kenakan di hari bahagia dalam l hidup mereka.

Pakaian kebaya modern berwarna putih dengan renda dan manik mutiara putih menjadi hiasan, adalah pakaian yang akan Sela kenakan. Yang nanti akan dipadukan dengan hijab putih dan crown silver di hiasi intan berwarna pink.

Sementara Will, ia simpel saja. Hanya menggunakan stelan jas hitam pengantin pria saja.

Rencana awal resepsi akan diadakan di dua negara dengan tamu ribuan. Itu keinginan Will, tapi Sela memiliki pemikiran lain, di Indonesia hanya perlu ijabnya saja, karena itu yang paling penting. Tidak usah ada resepsi pula. Membuang - buang uang saja.

Tapi yang namanya Will, tetaplah Will yang keras kepala.

Pria itu tidak mau. Baginya pernikahan hanya sekali seumur hidup jadi harus semewah mungkin agar bisa selalu diingat.

"Tapi, Will... Uang itu bisa kau simpan untuk keperluan penting lainnya."

Hembusan nafas Will terdengar sebelum kepala pria itu menoleh.

"Dengarkan aku, mengeluarkan banyak uang untuk pernikahan kita bukan masalah besar bagiku. Memang kau pikir, pernikahan ini tidak penting?" tanya Will dengan penuh selidik.

"Bukan begitu-"

"Aku tidak bodoh untuk bisa memahami maksud ucapan mu tadi." suara Will sudah mulai meninggi.

"Kau salah paham." masih tetap dengan kesabaran saat menghadapi Will.

"Denganrkan aku. Kita mengurus pernikahan ini, tanpa ada campur tangan orang tua kita. Ku mohon, kau jangan cepat salah paham atau tersinggung seperti ini." jelas Sela dengan tatapan teduhnya.

Will menghembuskan nafas sembari menutup matanya.

"Oke. Aku tidak akan terbawa perasaan. Tapi, rencana awal tetap harus berlangsung. Paham?"

Sela hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan pria itu. Pria arogan, menyeramkan dan misterius ini, tak disangka sebentar lagi akan menjadi suaminya.

Pria menakutkan yang hampir saja merenggut kehormatannya itu, kini berubah seolah menjadi malaikat yang paling melindungi dirinya. Sampai - sampai rela melakukan apapun demi Sela bahagia.

Apa ini yang dinamakan cinta?
Cinta sejati?

"Hey? Kau baik - baik saja?" tegur Will saat melihat Sela melamun.

"Ah... Ya. Aku tidak apa - apa." ucap Sela dengan senyuman.

Will melihat jam tangannya sekilas.

"Kurasa lebih baik kita makan siang, sebelum melanjutkan aktivitas melelahkan hari ini."

Sela mengangguk, kemudian menyusul Will bangkit dan berjalan keluar menuju parkiran mobil di luar butik ini. Will berjalan beberapa langkah didepan Sela.

Destiny (Mafia Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang