Kalo ada typo bilang bilang ya🤫
____________
5 bulan usia kandungan Sela
Sela tengah uring-uringan dan merengek di depan Will. Berkali-kali Sela mencoba mengambil perhatian Will tapi tampaknya laptop di pangkuan pria itu jauh lebih menarik ketimbang sang istri.
Dengan perut buncitnya, tak henti Sela berjalan kesana-kemari agar Will memperhatikannya. Sebenarnya alasan Sela melakukan itu hanyalah, ia ingin membeli buah strawberry yang mereka lihat saat di mall beberapa hari yang lalu.
Sela terus merengek meminta itu kepada Will namun Will tidak mengindahkannya dengan berbagai alasan.
Perut mu bisa sakit lah, sepertinya buah masam itu tidak cocok bagi ibu hamil lah, dan lain-lain. Hal ini membuat Sela semakin gencar untuk mendapatkan buah itu.
Sela berpikir, sesulit itukah untuk memakan buah strawberry?
"Will... Tidak kah kau melihatnya? Bayi kita yang meminta. Jadi kurasa dia cukup kuat untuk memakan buah strawberry." ucap Sela dengan imut.
Detik berikutnya wanita itu dengan lincah langsung memeluk leher Will dari belakang. "Aku menginginkan strawberry." bisik Sela di telinga Will.
"Dari sekian banyak hal yang ada di dunia ini, mengapa kau harus menginginkan strawberry? Itu bisa membuat perut mu sakit."
Sela menyipitkan kedua matanya.
"Sudah kuduga kau tidak mendengarkan ku sejak kemarin. Bukan aku yang menginginkan strawberry itu, calon bayi kitalah yang menginginkannya."
Sela menangkup kedua pipi Will.
"Belikan aku strawberry itu. Hm?" sungguh sudah sangat imut Sela mengatakan ini. Tapi Will? Malah menatapnya datar.
Bukannya mengindahkan permintaan sang istri, Will justru menarik tangan Sela hingga perut buncit itu tepat di depan wajahnya, di barengi dengan hembusan nafas lelah.
"Berhenti bergerak lincah seperti itu atau kau akan membunuhnya." ucap Will dengan tangan kekarnya yang mengelus perut sang istri.
"Kalimat mu sungguh berlebihan. Aku hanya menginginkan strawberry itu sejak kemarin, jika kau turuti maka aku tidak akan bersikap seperti ini. Aku jadi ragu apakah kau benar-benar menyayangi kami?" ucap Sela dengan bibirnya dibuat maju.
"Mengapa kau bertanya seperti itu?"
"Jika memang kau sayang, lihatlah! Istri mu sedang mengandung anak kita, wajar saja jika banyak keinginan yang harus dipenuhi jika tidak mau calon bayi kita kenapa-kenapa."
Sela menundukkan tubuhnya hingga wajah ayu Sela sejajar dengan wajah garang Will.
Cup!
"Aku menginginkan strawberry..."
Beberapa saat bungkam tak berkutik hingga akhirnya, "Baik lah! Akan ku turuti kali ini. Jangan meminta hal aneh-aneh yang bisa membuat bayi kita atau kau kenapa-kenapa. Mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Mafia Series)
FanfictionWELCOME BACK TO MY STORY 🚫Warning! Cerita ini hanyalah cerita yang udah sering di tulis. Tapi berhubung aku udah buat dan AKU MALES BIKIN LAGI, jadi jangan lupa FOLLOW my account!!⛔ •••••••••••• Ada apa dengan mafia dan hijab? Apa hubungan keduanya...