TIGA - Sahabat

127K 7K 918
                                    

[Revisi]

Hai hai

Maaf lama menunggu hehe

Happy reading❤️

.
.
.

"Kasihan," ucap Agatha sambil tersenyum miring. Di lapangan sana terlihat ketiga abangnya dan dua pria lagi yang tidak ia kenal.

Sekarang ia berdiri tepat di pembatas lantai dua. Memperhatikan ketiga abangnya yang tengah hormat ke bendera. Mungkin mereka terlambat, pikirnya.

Agatha mengetuk pintu kelas yang diatasnya tertuliskan 'XI IPA 1' dengan tulisan bercetak tebal. "Permisi, Bu, saya murid baru."

Bu Guru menghentikan kegiatannya yang tengah menulis di papan tulis. "Oh kamu murid barunya, masuk kalau begitu," ucap Bu Guru.

Agatha memasuki kelas dengan langkah pasti. Toh gayanya tidak cupu-cupu banget. Memang sih kalau dibandingkan dengan anak kelas sini penampilannya nomor satu ... dari belakang.

"Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Perkenalkan nama kamu."

"Nama saya Agatha Felinxia, pindahan dari SMA Mahesa, salam kenal semuanya." Agatha memasang senyuman manis. Dia sudah latihan untuk ini, karena mengumbar senyum bukan keahliannya apalagi kebiasaan, sangat jauh. SMA Mahesa? Agatha hanya asal sebut, tapi bukan berarti SMA itu palsu keberadaannya, dia pernah dengar beberapa kali.

"Ada yang mau ditanyakan?" tanya Bu Guru.

Mereka semua hanya diam. Ada beberapa yang tersenyum menanggapi perkenalannya dan selebihnya stay calm, malahan lebih ke 'bodo amat bukan urusan gue' gitu lho.

"Saya anggap tidak ada, baiklah Agatha perkenalkan nama saya Bu Mawar, saya mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia dan saya adalah wali kelas kamu, sekarang kamu duduk di bangku kosong di belakang," jelas Bu Mawar.

Agatha pun berjalan menuju tempat duduk yang ditunjukkan Bu Mawar. Lucky sekali dia, posisi tempat duduk itu adalah posisi favoritnya, paling belakang, sudut, dekat jendela, dan yang paling penting hanya sendirian.

Setelah itu Bu Mawar melanjutkan pelajaran sampai bel pergantian pelajaran. Namun saat mata pelajaran selanjutnya, guru yang mengajar tidak dapat hadir sehingga mereka free class.

Anak kelas XI IPA 1 langsung berhamburan keluar kelas. Menyisakan Agatha dan empat orang cewek lain.

"Agatha! Lo Agatha sahabat kita 'kan?! Jujur lo?!" tanya gadis yang memakai bandana hitam.

"Hm"

"Fix lo Agatha! Jawabannya ham-hem-ham-hem soalnya!"

"Iya, Cecil."

"AGATHA GUE KANGEN BANGET SAMA LO!" teriak Cecilia. Untung kelas sepi.

"Berisiknya gak pudar-pudar ya." Agatha menatap tiga sahabatnya yang lain sambil mengusap-usap telinganya.

Mereka semua berpelukan seperti Teletubbies, tapi ini membernya tambah satu jadi lima bukan empat.

"Kantin gak nih?" tanya Lauren.

"Nanti aja nunggu istirahat. Kita cerita-cerita aja dulu sekarang, siapa tau Ata udah dapet gandengan 'kan?" Lavena menaik-turunkan alisnya.

"Bacot!" Agatha berdiri. "Kantin dulu, nanti istirahat baru makan, mumpung lagi sepi."

"Nah bener nih, lo sesat, Na!" Vanya menoyor jidat Lavena pelan.

"Vangke emang lo."

***

Agatha FA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang