Up lagiiii
Kalian sukanya nonton film genre apa nih??
📚Part ini gak banyak yang aku ubah kok, bedanya cuma 10%📚
Happy reading❤️
.
.
.Suasana kantin yang tadinya ramai mendadak hening melihat kejadian itu.
"Udah?" Gani, orang yang barusan pipinya ditampar oleh Clara menatap sang pelaku dengan tatapan tajam. "Jangan pernah sentuh Agatha dengan tangan kotor lo itu," ucap Gani dingin. Dia tidak bisa menahan emosinya saat melihat Clara ingin menampar kembarannya.
"Lo kok belain dia sih?" tanya Clara kesal namun sedikit takut.
"Gue udah muak ngeliat lo bully orang alasan kerena gak jelas."
"Terserah gue lah, lagian gue punya alasan kenapa gue ngebully cewek udik ini. Dia itu udah berani deket-deket sama cowok gue!" balas Clara dengan percaya diri mengaku-ngaku kalau Dafa adalah cowoknya.
"Siapa cowok lo? Emang ada yang mau sama cewek sinting dan gak tau sopan santun kayak lo?" sarkas Vino.
Agatha menatap ke arah Vino. Tidak seharusnya dia berkata pada Clara sampai demikian. Sebagai seorang perempuan dia tau kalau dikatai seperti itu pasti menyakitkan. Itu juga termasuk pembullyan.
"Dafa. Ada lah secara gue kan cantik gak kayak si cupu."
Agatha akui, mental Clara mental baja.
"Jijik," desis Dafa.
"Hahaha ... mampus lo, Dafa aja gak mau sama lo, pake menghayal segala jadi pacarnya Dafa. Mimpi lo!" ejek Rafi.
"Issh ... awas lo cupu gue bales,"
ucap Clara kesal. Kemudian Clara pergi dengan menahan malu."Udah lah mending kita balik ke kelas," ajak Lauren.
"Emangnya udah bel masuk? Kok gue gak denger sih?" tanya Rafi dengan watados nya.
"Udah dari 5 menit yang lalu, lo aja yang tuli!" celetuk Cecilia.
"Dih santai dong mbak gak usah ngegas," balas Rafi.
"Siapa—"
"Lo lah"
"—yang nanya?"
Mereka semua tertawa melihat wajah Rafi yang terlihat kesal, sedangkan Dafa dan Agatha hanya tersenyum tipis melihat tingkah para sahabat mereka.
"Ketawain aja terus dedek udah biasa kok diginiin," ucap Rafi mendramatisir.
"Udah yok masuk kelas, daripada di hukum," ajak Vano yang diangguki mereka semua.
***
Ada yang menguap. Ada yang cuma coret-coret lembar buku paling belakang. Ada yang tahan banting, dari awal guru jelasin sampe sekarang masih fokus mendengarkan.
Paling parah, bahkan ada yang tertidur.
"Husst, Tha! Bolos yuk, bosen nih gue," ajak Lavena pelan karena mereka sedang proses pembelajaran.
"Iya nih Tha, gue juga bosen," sahut Vanya.
"Gak, kalo mau silahkan," balas Agatha.
Setelah Agatha bilang begitu mereka terdiam dan tidak melanjutkan percakapan mereka lagi.
"Gak jadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha FA (Revisi)
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! ] ----- [Tahap Revisi] Seorang gadis cantik sekaligus imut yang merupakan anak dari pengusaha kaya raya. Tapi jangan tertipu oleh wajah imut itu karena dia itu seorang ketua gengster sekaligus ketua mafia. Agatha Felinxia...