SEBELAS - Siapa Lio?

97.6K 5.2K 446
                                    

[Revisi]

Ketemu lagi sama aku disini🌜

Happy reading❤️

.
.
.

Ada yang bilang melupakan masa lalu itu tidak mudah. Iya, memang sangat sulit. Buktinya sampai saat ini Agatha masih terbayang-bayang masa kecilnya dengan Lio.

Dari sejak masih bayi mereka sudah dekat karena Ibu mereka yang merupakan sahabat baik. Sekolah selalu ditempat yang sama, bahkan kelas juga sama.

"Udah lama lo gak mampir ke mimpi gue, kira-kira muka lo kalau umur segini makin cakep gak ya, penasaran gue." Agatha terkekeh pelan. "Oh iya, ijin pake lo-gue ya, udah besar, kayak gimana gitu kalau ngomong sendiri pake aku-kamu."

"Balik ke topik, lo makin cakep gak sih, soalnya gue liat si Reza makin cakep, pasti lo juga. Inget Reza, kan? Yang dulu sering berantem sama lo karena dia sering usilin gue. Jadi babu gue dia sekarang."

Lagi-lagi tawa Agatha tak bisa ditahan, sekarang ujung matanya sampai berair. Lucu aja pikirnya, Reza yang dulu sering buat dia nangis sekarang malah takut padanya. Malahan udah mirip babu yang mau disuruh ini itu.

"Gila lo? Ketawa-ketawa sendiri."

Agatha menoleh ke sumber suara. "Mungkin?"

"Kenapa bolos?"

"Mau aja."

Selanjutnya keduanya hanya diam. Belum ada yang berniat membuka percakapan.

"Nanti malam lo ada acara gak, Tha?"

"Kenapa emang?"

"Gue mau ngajak lo jalan-jalan."

Agatha menoleh dengan wajah bingungnya. "Jalan kaki? Ogah." Iya lah malas. Dari kelas ke kantor guru aja kadang dia malas.

Dengan seenak jidatnya Agatha malah beranjak dari sana. Dafa melongo melihatnya. Padahal dia belum meluruskan kesalahpahaman akibat kata 'jalan-jalan'. Gagal sudah rencananya.

***

"Rasa baksonya agak beda gak sih?" Cecil kembali mengecap rasa bakso di lidahnya. "Ini micinnya kerasa banget."

"Biasa aja kalau di gue." Lavena menimpali. "Lidah lo kali yang gak biasa karena belakangan ini kan lo udah kayak kambing, makannya sayuran doang."

"Bagus gitu lah, lebih sehat." Cecil menjulurkan lidahnya.

"Nanti langsung pulang atau main dulu?" tanya Lauren.

"MAIIN!" seru Cecil.

Vanya mengangguk, namun kemudian dia teringat sesuatu. "Gue gak bisa, ada urusan keluarga. Kalian aja deh."

"Yahhh gak asik dong, besok aja kalau gitu."

"Iya besok aja. Atha juga lagi kurang sehat 'kan? Pasti keinget sama Lio lagi." Lauren berujar sedih.

Saat ini mereka hanya berempat. Agatha memilih tidur di kelas karena kondisi tubuhnya sedang tidak fit. Selain karena jam tidurnya yang terganggu, terlalu sedih ketika teringat Lio juga membawa pengaruh pada kesehatannya.

Agatha FA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang