Ch.1 "Katherine"

174 13 1
                                    

Halo semuanya^^

Bertemu lagi dengan aku di cerita kedua yang kubuat.
Aku lagi pengen nulis yang ringan-ringan aja, jadi jangan berharap cerita ini bakalan 'WOW' banget.

Disini aku bakal nyeritain dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pandang seorang perempuan dan seorang laki-laki.

Cerita ini berlatarkan kerajaan, jadi bahasa yang kugunakan adalah semi formal.

Akan ada banyak gula-gula bertebaran di cerita ini, alias bakal banyak adegan manis plus menggelikan (bagiku) di cerita ini.

Ingat sekali lagi, cerita ini gabakalan 'Wah' atau gimana karena aku lagi pengen nulis cerita yang ringan^^

Jangan lupa tinggalkan jejak, ya!

Selamat membaca! ^^

"how can I feel lonely while I have never felt how it feels to be in a crowd

even if I ever felt it, it was just a fake crowd"

**____________________________**

Angin musim gugur berhembus pelan menerbangkan daun. Dahan yang sudah jarang ditempati daun itu bergoyang pelan.

Aku menahan rambutku supaya tidak tertiup angin.

"Tuan putri, sudah waktunya anda kembali ke dalam istana."

Seorang pelayan membungkukkan badannya di hadapanku. Aku berjalan memasuki istana tanpa memedulikan pelayan yang membungkukkan badan setiap kali aku melewati mereka.

Aku memasuki kamarku dan berdiri di hadapan cermin yang tingginya sedikit melebihi tinggi badanku. Para pelayan dengan sigap membuka gaunku tanpa berkata apapun, menyisakan sebuah gaun putih tipis yang merupakan lapisan dalam.

Seusai mandi, aku hanya perlu duduk dihadapan meja rias dan membiarkan pelayan mengeringkan rambutku dan memakaikan gaun dengan renda yang cantik. Mereka tidak akan pernah membiarkanku melakukannya sendiri.

Mereka mengurus rambutku dengan sangat baik tanpa memperbolehkanku untuk memotongnya walaupun rambutku sekarang panjangnya sudah jauh melebihi sikut.

Apa kalian tahu? Diperlakukan seperti boneka hidup selama enam belas tahun itu tidak enak. Yang bisa kulakukan selama ini hanyalah berjalan, membaca buku, makan dan minum, tidur, serta belajar berbagai hal mulai dari etika sampai sejarah kerajaan.

Selebihnya mereka tidak akan pernah membiarkanku melakukan sesuatu walaupun sebatas mengikat rambutku sendiri.

Semua ini terjadi karena perintah raja. Ia memerintahkan seluruh warga kerajaan untuk melayaniku dengan sangat maksimal dan tidak membiarkan aku merasa kesulitan sedikitpun dalam melakukan segala hal.

Tubuhku menjadi lemah karena sekedar menggunakan tangan untuk melakukan sesuatu pun sangat jarang. Aku juga tidak kuat berjalan terlalu lama karena sejak kecil ayah memerintahkan ksatria pelindungku untuk menggendongku setiap kali aku ingin pergi ke suatu tempat.

Aku rasa ini memang terlalu berlebihan. Sampai sekarang pun tidak pernah ada seseorang yang benar-benar mengajakku berbicara karena takut melanggar perintah sang raja. Pelayan dan para ksatria yang berjaga di istana ini hanya menyapa tanpa menatapku sedikitpun.

Can I Fall In Love With You In Ten Days?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang