Ch.16"A Princess Who Looks Like A Flower"

51 11 0
                                    

Selamat membaca!^^

**_________________________**

"Mama, kenapa aku tidak boleh menyentuh bunga ini?" tanya William kecil sambil menunjuk sebuah bunga berwarna putih, "Aku ingin memetiknya. Bunga ini cantik, aku ingin melihat Mama menggunakannya di kepala."

"Justru karena terlihat cantik, bunga ini tidak boleh disentuh sembarangan," jawab ibunya sambil tersenyum lembut, "Coba lihat mawar itu, sama-sama cantik bukan?"

William mengangguk-angguk sambil mengikuti ibunya yang berjalan mendekati sekumpulan bunga mawar di taman, "Lalu kenapa bunga ini boleh disentuh tetapi yang tadi tidak, Ma?"

"Itu karena bunga itu sangat cantik dan jarang sekali ditemukan. Berbeda dengan mawar, bunga itu hanya boleh dipelihara di istana ini karena kelangkaannya," Wanita itu menunduk untuk menyamakan tinggi dengan putra sematawayangnya, "Selain langka, bunga itu juga mudah hancur jika di pegang sembarangan."

Mendengar hal tersebut membuat William kecil menjadi sedih, "Untung saja tadi Willie tidak jadi mencabut bunga itu diam-diam. Bunganya akan menangis jika hancur karena Willie petik." ucap William sambil memeluk ibunya.

"Karena bunga ini jarang ditemukan, maka jika Willie menemukan bunga yang seperti ini, Willie harus merawatnya dengan baik supaya bunga yang cantik ini terus tumbuh." Ibunya tersenyum dan mengusap punggung William dengan lembut.

"Willie janji akan merawatnya dengan baik, ma."

William membuka mata dan melihat jam di dinding menunjukkan pukul tujuh kurang.

'Hah ... sudah beberapa hari ini aku terus memimpikan mendiang Ibunda.'

Ia yang baru saja tiba di tempat tersebut pukul lima pagi bangun dari kasurnya lalu pergi menuju ruang tengah. Penampilannya berantakan, sebagaimana penampilan seseorang ketika bangun tidur. Ia terlalu lelah untuk berganti pakaian sebelum tidur begitu tiba di tempat tersebut. Mahkota yang masih digunakannya sampai saat ini bertengger miring di kepalanya tanpa ia sadari.

'Ini masih pagi, apa lebih baik aku tidur lagi selama beberapa jam?'

William menguap dan menyingkap sedikit bajunya supaya ia bisa menyentuh perutnya tanpa terhalang kain.

'Hah, aku lapar dan lelah.'

CKLEK

Suara pintu terbuka membuat matanya melebar seketika. Tampaklah seorang gadis dengan gaun sederhana sedang menutup mulutnya karena terkejut. Gadis tersebut segera pergi keluar ruangan dengan terburu-buru.

'Gawat, aku baru ingat kamar di tempat ini diperuntukkan untuk seorang pangeran dan seorang putri. Aku harus lebih berhati-hati dalam bersikap.'

Ia segera merapikan penampilannya dan menyisir rambutnya yang berantakan menggunakan tangan. Saat tangannya menyentuh mahkota, barulah ia sadar akan keberadaan mahkota di kepalanya.

'Astaga, aku tertidur tanpa melepas mahkota. Suatu keajaiban mahkota ini bisa bertahan di kepalaku tanpa terjatuh.'

Pintu kembali terbuka, namun kali ini secara perlahan. Ia membenarkan posisinya dan menunduk sopan begitu gadis tersebut kembali memasuki ruangan.

"Salam kenal Putri Katherine. Nama saya William Snyder, dari Kerajaan Snyderith. Mulai hari ini saya akan menjadi teman sekamar anda."

Begitu ia selesai berbicara, gadis tersebut turut menunduk dengan anggun sambil mengangkat gaun yang digunakannya dengan kedua tangan.

Can I Fall In Love With You In Ten Days?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang