Ch.26 (Engagement)

36 7 3
                                    

Selamat membaca!^^

**_____________________________**

Hari demi hari berlalu begitu saja. Aku di sibukkan dengan berbagai macam kegiatan. Semenjak mendapat gelar "Perfectus", beberapa pekerjaan kini diberikan kepadaku. Ada banyak dokumen yang harus kutandatangani dan kuawasi. Walaupun seharusnya aku mulai mengurus dokumen-dokumen itu ketika sudah mencapai usia dewasa, memulainya lebih cepat juga tidak ada salahnya.

Ketika ada waktu luang, aku menghabiskannya sambil membaca buku. Sebenarnya di pagi hari aku tetap menerima pembelajaran dari guru-guru khusus, namun rasanya masih ada banyak hal yang harus segera aku kuasai. Aku tidak lagi ingin menjadi putri raja yang tidak tahu apa-apa. Aku akan bertanggung jawab sebagaimana posisiku.

"Tuan Putri, sebaiknya Anda segera tidur." ucap Daisy yang masih menemaniku di kamar. Ia kembali menuangkan teh hangat ke dalam cangkirku yang sudah hampir kosong.

"Buku ini masih belum tamat, aku akan tidur setelah menyelesaikannya." ucapku sambil menenggak teh itu.

"Akhir-akhir ini waktu tidur Anda terus berkurang karena membaca buku, jika seperti ini terus Anda bisa jatuh sakit."

Ah ... ucapannya itu menyadarkanku. Sejak awal tubuhku memang lemah. Staminaku juga lebih cepat habis setelah kembali ke kerajaan. Sebaiknya aku mulai berolahraga. Ayahanda pasti akan mengizinkan.

"Besok aku akan berlatih memanah, tolong dipersiapkan." ucapku sambil menutup buku dan beranjak menuju tempat tidur.

Daisy mengikutiku dari belakang, "Seluruh jadwal kegiatan Anda untuk esok hari dikosongkan, Tuan Putri. Besok Baginda Raja meminta Anda untuk menghabiskan waktu denganya."

Aku sontak bersemangat mendengar ucapannya, "Benarkah? Apa beliau sudah tidak sibuk?"

"Begitulah yang Beliau katakan."

Kalau begitu, aku harus membicarakan mengenai hubunganku dengan William esok hari. Aku tidak boleh melewatkan kesempatan ini!

_*_

Begitulah rencanaku kemarin malam. Setelah seharian menunggu Baginda Raja untuk memanggilku ke istananya, akhirnya kami baru bisa bertemu saat jam makan malam. Beliau bahkan mengirimiku sebuah gaun baru yang sangat indah untuk digunakan malam ini.

Aku berjalan sedikit cepat menuju ruang makan di istana utama, para dayang bahkan sedikit kesulitan mengikuti langkahku yang lebar. Aku tidak sabar ingin segera membicarakan hal itu dengan Ayahanda.

Saat sampai di pintu masuk, seorang ksatria segera mengumumkan kehadiranku. Aku tidak terlalu memikirkan hal tersebut dan segera berjalan memasuki ruangan. Namun ada satu hal yang berbeda saat aku melangkahkan kaki ke dalam. Ruangan ini dihias sedemikian indahnya, tidak seperti biasanya.

"Oh, selamat datang, Putriku."

"Saya menghadap Yang Mulia Raja," ucapku sambil mengangkat gaun dan menunduk begitu mendengar sambutannya. Saat aku mengangkat kepalaku, barulah aku menyadari kehadiran orang lain di meja makan tersebut. Saat mata kami bertemu, ia segera berdiri dari kursi dan menghampiriku.

"Selamat malam, Putri Katherine. Senang bisa bertemu dengan Anda lagi." ucap pangeran itu sambil mencium punggung tanganku seperti yang pernah ia lakukan saat itu.

Can I Fall In Love With You In Ten Days?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang