Ch.22"Day 9"

50 10 5
                                    

Tinggalkan jejak terlebih dahulu, yuk!😉

Tinggalkan jejak terlebih dahulu, yuk!😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat membaca!^^

**______________________________**

"Apa kau memerhatikannya kemarin?" tanya Pangeran Darian sambil mengamati lawan bicaranya yang sedang menggambar suatu sketsa di kertas kosong.

Pangeran Frederick menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas, "Tentu saja, hampir seluruh orang mulai memerhatikannya sejak ia ujian debat melawan Putri Alexa."

Di waktu kosong menunggu jadwal berikutnya dimulai itu, suasana di kelas pangeran lumayan ramai. Hal tersebut dikarenakan mereka yang biasanya fokus pada diri sendiri kini mulai menikmati hari-hari terakhir di tempat tersebut. Terlebih lagi, terdapat banyak kejadian di hari sebelumnya yang kini ramai diperbincangkan.

"Putri itu menarik, ya. Sayang sekali aku baru menyadari keberadaannya kemarin. Andaikan aku mengenalnya lebih cepat, aku pasti akan berusaha mendekatkan diri padanya sejak awal."

"Dia itu seperti boneka, ya. Wajahnya kecil, tubuhnya juga langsing, mengherankan kenapa baru kemarin putri semanis itu terlihat menonjol diantara putri yang lain." Pangeran Frederick pun menyelesaikan goresan terakhir di sketsanya.

"Wah, gambarmu bagus sekali. Boleh untukku?" pinta Pangeran Darian sambil mengambil kertas itu untuk melihat hasil gambarnya.

"Yang membuat bagus itu objeknya. Putri Katherine memang cantik, rasanya di gambar sesering apapun tidak akan membuatku bosan."

SRAK

Seseorang tiba-tiba mengambil kertas yang sedang dilihat oleh Pangeran Darian tanpa berkata apapun. Kedua pangeran itu terkejut saat seseorang yang mengambil kertas itu memperlihatkan wajah yang tadinya tertutup oleh kertas.

"Oh ... Pangeran William." sapa Pangeran Darian sambil mengangguk pelan. William membalas sapaan tersebut dengan anggukan lalu menatap Pangeran Frederick yang masih memegang pensil.

"Daripada boneka...," William mencondongkan tubuhnya mendekati Pangeran Frederick yang sedang duduk. Ia mengambil pensil dari tangan kanan pangeran itu lalu menggambar sesuatu di samping gambar buatan Pangeran Frederick. "Ia lebih terlihat seperti bunga."

Setelah selesai menggambar, William kembali berjalan menjauhi mereka dengan senyuman khasnya. Kedua pangeran itu hanya mampu menatap kepergian William dalam diam kemudian saling bertatap-tatapan.

"Dia menggambar ... bunga lili?" tanya Pangeran Darian saat William tak lagi terlihat.

"Ucapannya itu entah mengapa terdengar seperti sebuah peringatan." jawab Pangeran Frederick sambil mengusap lengannya.

"Kau benar, aku sempat merinding saat melihatnya tersenyum setelah mengatakan hal itu."

Rayne yang saat itu sedang duduk di dekat mereka menghela napas, "Sepertinya William tidak akan tinggal diam melihat pangeran lain mulai memerhatikan Katherine." gumamnya pada diri sendiri, "Pfft, caranya yang tadi itu terlihat kekanakan."

Can I Fall In Love With You In Ten Days?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang