Ch.7 "Day-3"

47 10 0
                                    

Selamat membaca!^^

"Care to much, you will get hurt. Care a little, you will lose them"

**________________________**

"Akhirnya selesai juga!"

Aku menutup buku cetak dan menarik napas panjang. Alexa turut menutup buku dan tersenyum padaku.

"Terimakasih atas kerjasamanya, Katherine."

"Tentu, ini tugas kita berdua." jawabku senang.

Rasanya nyaman sekali mengerjakan tugas bersama dengan Alexa, dia putri yang pandai dan cepat tanggap.

"Wah, ada tamu rupanya,"

Aku menoleh ke arah pintu dan melihat William datang.

"Kami habis mengerjakan tugas kelompok," ucapku.

"Kalau begitu beristirahatlah, aku membawa kue kering dari dapur." ujar William sambil menunjukkan sebuah wadah berisikan kue kering.

"Terimakasih, aku buatkan teh dulu."

"Aku baru saja minum teh di luar, jadi kau tidak perlu membuatkan untukku." ucap William.

Aku hanya mengangguk dan membuat dua cangkir teh.

"Pangeran William, bagaimana kabar anda?" ucap Alexa sambil menghampiri William yang sedang berdiri di depan perapian.

"Baik, bagaimana dengan anda, um ... Putri Alexa?" jawab William sedikit ragu.

"Wah, tak kusangka anda mengingat nama saya." jawab Alexa senang.

"Kita baru saja bertemu sebulan yang lalu di acara minum teh. Mana mungkin saya melupakan nama anda secepat itu." ucap William sambil tersenyum ramah.

Ternyata William dan Alexa sudah saling mengenal, aku baru mengetahuinya.

"Saya merasa tersanjung, loh. Saya tidak menyangka pangeran akan datang ke tempat ini juga."

Mereka asyik berbincang di depan pintu kamar William. Aku hanya duduk diam di sofa dan menatap teh yang sudah mulai dingin. Sepertinya mereka bahkan sudah melupakan keberadaanku.

Lagipula duduk disini sambil mendengar percakapan mereka rasanya sama saja seperti sedang menguping. Lebih baik aku pergi ke kamarku dan menunggu mereka selesai berbicara.

Sesampainya di kamar aku segera membanting tubuhku ke atas kasur yang empuk. Ah, nyaman sekali.

Aku berbaring selama beberapa saat dan samar-samar mendengar percakapan mereka. Entah mengapa aku merasa suara Alexa terdengar jauh lebih riang dibandingkan saat berbicara denganku. Mungkin ia diam-diam menyimpan perasaan pada William disaat putri yang lain menunjukkan perasaan mereka secara terang-terangan.

Jangan-jangan maksud Alexa mengajakku untuk mengerjakan tugas di kamarku adalah...

Tidak, tidak. Aku tidak boleh berpikiran negatif pada orang lain.

Daripada hanya berbaring dan tidak melakukan apapun, lebih baik aku mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tadi. Semakin cepat aku mengumpulkan tugas itu, maka semakin besar pula bonus nilai yang akan kudapat!

Tanpa sadar waktu berlalu begitu cepat. Aku pergi keluar kamarku untuk mengumpulkan tugas yang sudah kuselesaikan.

"Eh, Alexa sudah pergi?" tanyaku pada William ketika melihat ia sedang berdiri di depan perapian yang tidak menyala.

"Iya, sudah lumayan lama." jawabnya sambil berbalik dan tersenyum ke arahku.

Aku duduk di sofa dan menghabiskan teh milikku sambil menatap sedih ke arah secangkir teh yang masih terisi penuh di seberangku.

Can I Fall In Love With You In Ten Days?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang