Ch.19"Day 8(2)"

40 11 0
                                    

Sebelum membaca, vote terlebih dahulu, yuk😊

Selamat membaca!^^

**______________________________**

"Sebelum dimulai, saya akan menyampaikan beberapa peraturan terlebih dahulu," ucap pengawas tersebut sambil membaca kertas yang dibawanya, "Pertama, topik akan disampaikan di awal. Setelah topik dibacakan, kedua peserta dipersilakan memilih sisi, baik itu sisi mendukung atau menolak. Jika kedua peserta memilih sisi yang berlawanan, maka ujian kali ini akan berjalan sebagai debat. Namun jika kedua peserta memilih sisi yang sama, maka ujian ini akan dinilai berdasarkan pendapat dan argumen terbaik."

Bisik-bisik mulai kembali terdengar di penjuru ruangan. Tiba-tiba salah satu pangeran mengangkat tangannya untuk bertanya. Setelah pengawas mengangguk sebagai tanda memberi izin untuk berbicara, pangeran tersebut pun berdiri.

"Apakah ditengah pelaksanaan debat kita diperbolehkan berganti sisi?"

"Hal tersebut diperbolehkan," jawab pengawas sambil mengangguk dengan elegan.

Wah, ini akan menjadi ujian yang menarik. Pada akhirnya, penilaian yang di beri oleh juri bergantung pada sebagus apa jawaban yang kita miliki, bukan dari sisi mana yang kita pilih.

Setelah peraturan-peraturan lain selesai dibaca, pengawas pun memulai ujian dengan membacakan topik untuk William dan Putri Elyne.

"Apakah hubungan diplomatik yang hampir hancur dengan negara lain sepatutnya diperbaiki jika kedua negara sudah setuju untuk berdamai sejak awal?", ujar pengawas, kemudian ia beralih menatap William, "Pangeran William, anda akan memilih sisi yang mana?"

"Saya mendukung hal tersebut," jawab William tanpa ragu sedikitpun.

Perhatian pengawas kini berpaling pada Putri Elyne, "Putri Elyne, sisi mana yang akan anda pilih?"

Berbeda dengan William, Putri Elyne berpikir terlebih dahulu sebelum menjawab, "Saya memilih menolak."

Karena kedua pihak memilih sisi yang berlawanan, ujian pun dinyatakan sebagai debat. Argumen pertama disampaikan oleh William mengenai seberapa pentingnya menjaga hubungan diplomatik antar negara yang kemudian ditentang oleh pendapat Putri Elyne.

Debat berlangsung dengan sengit sampai semua penonton ikut hanyut menyimak pembicaraan mereka. Pendapat keduanya sama-sama masuk akal, membuatku bingung sisi mana yang seharusnya kudukung. Pembicaraan mereka yang menggali cukup dalam mengenai topik tersebut rupanya membuat beberapa pangeran maupun putri mencatat apa yang mereka ucapkan untuk diterapkan di kerajaannya begitu mereka kembali nanti.

"Dengan begitu, dapat dipastikan menjaga hubungan diplomatik yang hampir hancur sudah seharusnya dilakukan. Menjaga kerukunan antar negara merupakan suatu faktor yang sangat penting," ucap William di akhir kalimatnya.

"Bukankah kedua negara sudah setuju untuk berdamai sejak sebelum dibentuknya hubungan diplomatik? Jika begitu, tanpa menjaga hubungan yang sudah berada diambang kehancuran itu pun kerukunan akan tetap tercapai. Menjaga sesuatu yang hampir hancur sama saja dengan membuang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna, lebih baik waktu tersebut digunakan untuk membenahi sistem keamanan masing-masing," tukas Putri Elyne dengan dingin. Beberapa pangeran dan putri tampak menyetujui ucapan Putri Elyne sambil mengangguk-angguk.

Can I Fall In Love With You In Ten Days?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang