Chapter 35

23 6 1
                                    

Selamat membaca!^^

**__________________________**

"Hm? Apa ini?"

William berhenti berjalan ketika menemukan sebuah buku bersampul kulit yang terlihat sederhana sekaligus mengilap. Dalam sekali lihat pun ia tahu bahwa buku tersebut pasti sangat dirawat oleh pemiliknya.

Ia menoleh ke kanan dan kiri, tetapi tidak ada orang di sekitarnya.

'Kenapa buku seperti ini bisa ada di lorong? Apa pemiliknya lupa untuk membawanya?'

Karena penasaran, ia mengangkat buku tersebut. Seketika beberapa lembar foto yang diselipkan di dalamnya terjatuh ke atas lantai dalam posisi terbalik.

William berjongkok untuk memungut kertas foto tersebut. Ketika ia membalik foto tersebut, gerakan tangannya terhenti. Foto di tumpukan teratas merupakan foto Xander.

'Sebenarnya buku ini milik siapa? Kenapa ada foto Xander di dalamnya?'

Setelah ia melihat-lihat foto yang lain, semuanya merupakan foto Xander yang terlihat di ambil secara diam-diam. Rasa penasarannya semakin membesar. Akhirnya ia membuka buku tersebut dan membaca isinya.

Tidak ada nama dari pemilik buku tersebut. Setelah membuka seluruh halaman secara sekilas, sepertinya itu adalah buku catatan harian. Tulisan di beberapa halaman utama terlihat sedikit berantakan. Dilihat dari tanggal yang tertera, pemilik buku tersebut sudah menulis sejak tiga tahun yang lalu.

Ia membaca sekilas beberapa kata yang tertangkap oleh penglihatannya sambil terus mengganti halaman. Tangannya berhenti mengganti halaman ketika menemukan sebuah nama yang familiar.

[Aku juga ingin memanggilnya "Alexander", bukan "Kakak".]

Sebaris kalimat tersebut berada di bagian bawah halaman kosong. Ia kembali membaca halaman-halaman selanjutnya dan menemukan petunjuk baru.

[Hari ini aku pura-pura merajuk, namun rupanya rencanaku berhasil! Kakak akhirnya datang menemuiku sambil membawa makan siang. Kami makan bersama di kamarku. Aku tidak pernah sesenang ini sebelumnya.]

[Lagi-lagi Kakak sibuk dengan pekerjaannya. Aku sengaja datang untuk mengganggu, tetapi dia tidak marah. Kakak orang yang sangat sabar dan baik. Aku sedikit merasa bersalah, tetapi aku senang karena dia tidak pernah mengusirku keluar walaupun ia sangat sibuk]

[Hari ini Kakak memakai pakaian yang warnanya senada dengan milikku! Senangnya....]

Ketika membacanya sekilas, tidak ada yang salah dari catatan harian tersebut. Hampir setengah dari halaman yang sudah terisi berisi tentang seorang adik yang terlihat sangat menyayangi kakaknya. Akan tetapi, ketika tahun di catatan tersebut berganti menuju tahun berikutnya, catatan harian tersebut mulai terasa sedikit aneh bagi William.

[Kakak mulai jarang datang ke kamarku, padahal aku ingin melihatnya seharian. Oleh karena itu, setiap pagi aku datang ke kamarnya untuk membangunkan Kakak. Aku ingin orang yang pertama Kakak lihat ketika bangun adalah diriku, bukan orang lain]

[Aku tidak suka pada pelayan perempuan yang melayani Kakak. Mereka terus-menerus menatapnya, sangat tidak sopan. Kakak itu milikku, hanya aku yang boleh menatapnya seperti itu!]

Can I Fall In Love With You In Ten Days?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang