Ch.12"Day 5(2)"

49 10 0
                                    

Selamat membaca!^^

**______________________________**

Setelah istirahat selama beberapa menit dengan William, aku kembali menuju tempat latihan. Para putri masih berlatih memanah sedangkan para pangeran tetap berlatih berkuda.

Acara selesai pada satu jam berikutnya. Tangan dan kakiku terasa pegal dan sakit ketika digerakkan. Para pangeran dan putri sudah kembali ke kamar mereka untuk beristirahat, walaupun masih ada beberapa yang tetap disini untuk lanjut berlatih. Aku berdiri dan berjalan menuju pintu masuk ke dalam kastil.

"Katherine,"

Seorang pangeran berkuda berhenti di depanku. Begitu aku melihat siapa pangeran itu, aku menghela napas. Apa yang dia inginkan?

"Mau coba naik?" tawarnya sambil tersenyum jahil.

Aku reflek mendongak untuk menatapnya. Aku ingin mencobanya.

"Bagaimana caranya? Aku tidak bisa berkuda." jawabku pada akhirnya. Walaupun ingin, aku tidak berani mengambil resiko untuk terjatuh. Tubuhku sudah terlalu sakit karena panahan tadi.

Rayne tersenyum memandang ku dari atas kuda, "Tenang saja, aku tidak akan membiarkanmu jatuh."

Aku menghela napas, ucapannya itu tidak cukup untuk meyakinkanku. Lagipula walaupun ia menjagaku agar tidak terjatuh, aku tetap saja tidak tahu bagaimana caranya berkuda.

"Aku ingin mencoba lari menggunakan kuda, hanya saja ... berkuda saja aku tidak bisa, apalagi memacunya untuk berlari."

Rayne terdiam, nampak terkejut dengan ucapanku. Apakah tidak bisa berkuda merupakan fakta yang semengejutkan itu baginya? Maaf saja, aku memang tidak bisa.

"Kau ... tidak mengerti maksud tawaranku, ya?" pangeran itu lantas tertawa kecil.

Ada apa dengannya? Hari ini ia terlihat begitu ceria. Mungkin moodnya memang sedang bagus.

"Kau menawariku untuk berkuda, kan?" aku menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan lain.

"Kau bisa duduk di depanku, biar aku yang memacu kudanya."

"Apa? Tapi ... itu sedikit," aku menatap sekitar, lapangan sudah mulai sepi, "memalukan."

Rayne turut memandang sekitar, "Tidak perlu malu, lagipula tidak akan ada yang memerhatikan kita."

"Tapi ... aku tidak tahu bagaimana caranya naik ke atas sana, kudanya terlalu tinggi." aku berusaha mencari alasan lain untuk menolaknya walaupun sebenarnya aku ingin mencoba. Namun aku terlalu malu.

"Hah...," Rayne menghela napas, "Kau itu sebenarnya mau naik atau tidak? Daritadi kuperhatikan, kau terlihat berbinar-binar saat melihat para pangeran berkuda, kupikir kau mungkin ingin mencobanya."

Ia menarik tali kudanya pelan, "Sepertinya dugaanku salah. Ya sudah kalau begitu, aku kembali dulu."

Aku tidak tahu alasannya, tapi Rayne terlihat sedikit kecewa. Pangeran itu mulai pergi dengan perlahan.

"Tunggu,"

Gerakan kudanya terhenti saat mendengar ucapanku.

"Mungkin ... aku ingin mencobanya," ucapku sambil mengusap lengan kananku pelan, "Tapi hanya sebentar saja."

Wajahnya mencerah seketika, ia berbalik dan turun dari kudanya sambil menghampiriku dengan senyuman lebar.

Lalu ia mengangkat tubuhku tiba-tiba tanpa memberitahuku terlebih dahulu, tentu saja aku terkejut!

Can I Fall In Love With You In Ten Days?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang