4

7.3K 468 8
                                    

07 Juni 2019

🌼🌸🌼


Sinar matahari itu kembali muncul dan hal tersebut kembali membuat Carissa membenci untuk bangun dan melihat orang orang yang mmebuatnya risih. Sekali lagi Carissa menekankan kata benci untuk menyambut pagi, Carissa benci matahari dan Carissa benci dengan pria yang masih memejamkan matanya saat ini.

Pria yang ada di hadapan Carissa, pria yang meletakan tangannya di pinggang milik Carissa, pria yang berhasil menghancurkan kehidupan Carissa sejak beberapa bulan yang lalu.

Carissa menatap wajahnya, wajah yang jarang Carissa lihat beberapa hari ini, wajah yang selalu berubah ubah jika berhadapan dengan orang lain. Wajah yang saat ini Carissa liat, adalah wajah yang bisa membuatnya ingin melihatnya bukan membenci.

Katakanlah Carissa munafik mengatakan benci dan mengutarakan ketidaksukaan dirinya pada Mark, namun tetap ingin menatap wajahnya dalam diam. Tapi inilah Carissa, maka dari itu Carissa benci perasaannya yang abstrak ini. Carissa benci semua rasa yang berhasil muncul hanya saat menatapnya.

Perasaan yang tiba tiba muncul, perasaan yang tiba tiba terbentuk tanpa bisa Carissa kendalikan kemana arahnya.

Wajahnya saat ini terlihat tenang, terlihat sangat lembut dengan mata yang tertutup. Mark yang ada dihadapannya saat ini, terlihat seperti Mark yang baik. Mark yang selalu menarik matanya begitu juga perhatiannya untuk mencoba melihatnya dalam diam.

Mark yang terlihat mirip dengan Carissa.

Carissa men__.

"Apa wajah ku begitu tampan hingga kamu melihatnya dari tadi tanpa mengedip?"

Entah apa yang terjadi pada Carissa lagi, kini Carissa merasa nafasnya terhenti begitu juga suaranya. Entah karna terkejut atau karna perasaannya yang mulai kembali muncul tak karuan hanya karna mendengar suara Mark.

"Apa kamu selalu terpesona melihat wajah ku?" Tanyanya lagi sebelum ahkirnya ke dua mata miliknya terbuka dengan lebar, namun tanpa senyumannya.

Hanya tatapan datar, tatapan biasa yang sering ia tunjukan pada Carissa. Tatapan tanpa perasaan, tatapan yang membuat rasa abstrak sebelumnya menghilang begitu saja.

Carissa mencoba untuk bergerak, namun Mark menarik tubuhnya dengan tangan yang masih melingkar dengan manis di pinggang Carissa.

"Ada apa? Kenapa tubuh kamu seper__."

"Semua orang menunggu untuk sarapan, aku tidak ingin ada masalah apapun. Jadi lepaskan tangan kamu sekarang." Ucap Carissa, kali ini Carissa sudah bisa mengendalikan dirinya.

"Heh." Hanya suara merendahkan Carissa yang Mark keluarkan.

"Lepaskan aku bi__." Ucap Carissa namun belum selesai ucapannya pria itu sudah melepaskan tangannya dari pinggang Carissa.

"Jangan kegeeran, tanpa kamu suruh aku juga akan melepaskan kamu." Sakit, tentu siapa yang tidak sakit jika pria yang mengikat janji suci dengan kamu mengutarakan kata kata tajam di hadapan kamu? Walaupun tanpa cinta, tapi tetap saja. Ini semua terlalu menyakitkan bagi seorang Carissa.

Carissa menutup matanya singkat, pria itu kembali tertidur dengan membelakangi Carissa. Carissa menahan semua rasa sakit begitu juga amarah yang ada di dalam hatinya, Carissa menahannya dan kembali menahannya.

Carissa memutar tubuhnya, mengambil posisi duduk, menurunkan kakinya dari atas kasur ke atas atas lantai yang dingin. Menggerakan matanya ke sekeliling ruangan mencari sesuatu sebelum menggapai benda tersebut yang ada di dekat kakinya saat ini.

IT'S ME CARISSA_mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang