10

6.5K 386 2
                                    

09 July 2019

Aku menyembunyikan berbagai hal, lalu kenapa aku melakukannya?

🌼 🌺 🌼

Carissa memberikan pelukan pada perempuan yang baru saja menyambut kedatangannya dengan senyum, ia merindukan perempuan ini. Linaya, perempuan yang baru saja ia kenal dan perempuan yang baru beberapa bulan lalu menjadi ibunya atau lebih tepatnya ibu mertuanya alias ibu kandung Mark, menantu pertama Edward.

"Apa kabar ma?" Tanya Carissa sebelum melepaskan pelukannya dari Linaya.

"Baik sayang, mama baik baik saja." Jawab Linaya sebelum menuntun menantunya untuk masuk ke dalam rumah.

"Bagaimana kabar disana? Papa? Mark?" Tanya Linaya saat keduanya sudah duduk, sedangkan Nadin pamit tidak ingin mengganggu pembicaraan keduanya.

"Kakek, beliau baik baik saja dan hari ini beliau ada urusan diluar negeri dalam beberapa hari dan kemungkin beliau sudah berada dibandara saat ini. Dan Mark__," Carissa menghentikan sebentar ucapannya sebelum kembali berbicara "dia baik baik saja, semuanya baik baik saja disana ma."

"Syukurlah."

Carissa dapat mendengar hembusan nafas lega yang keluar dari mulut ibu mertuanya, jujur Carissa merasa kasian pada Linaya.

Linaya yang harusnya tetap berada dikediaman yang sama dengan dirinya, terpaksa angkat kaki beberapa tahun yang lalu saat suaminya meninggal karna penyakit yang dideritanya. Linaya diusir oleh Edward yang memang dari awal dirinya tidak menyukai sosok perempuan yang merupakan pilih oleh anak pertamanya tersebut.

Edward bahkan pernah mengancam suami Linaya akan mencabut semua fasilitas yang diberikan Edward, namun apa yang terjadi? Pada ahkirnya Edward harus mengalah karna anak pertamanya menikahi Linaya tanpa sepengetahuannya. Edward terpaksa mengakui Linaya sebagai menantu pertamanya hanya demi anaknya, hanya demi meneruskan keturunan dalam keluarganya.

Sebenarnya tidak ada alasan besar untuk menolak Linaya sebagai menantunya. Linaya dewasa, lembut, baik, berpendidikan, cantik, tidak ada tanda tanda yang akan membuat orang lain akan melihat Linaya dengan sebelah mata karna parasnya ataupun pendidikannya. Namun dimata Edward ada cela didalam diri Linaya, cela yang selalu membuat Edward membenci menantunya tersebut.

Keluarga Linaya yang tidak sepadan dengan keluarganya. Miris bukan? Masih saja orang memiliki pandangan yang cetek seperti itu, tapi inilah sifat Edward. Semuanya bisa ia tutupi dengan rapat, tapi tidak dengan kekayaan. Menurut Edward semua kelebihan yang dimiliki Linaya akan tertutup dengan kemiskinan Linaya.

"Apa Mark benar benar baik baik saja?" Tanya Linaya lagi pada Carissa.

"Dia baik baik saja ma, aku tadi melihatnya. Semuanya baik baik saja, jangan khawatir. Mama hanya harus memikirkan diri mama sendiri, aku akan menjaganya untuk mama. Mama tidak perlu khawatir, mama bisa mempercayakan aku untuk menjaganya." Ucap Carissa tulus, seambil menggengam tangan ibu mertuanya.

"Mama tahu kamu pasti akan menjaganya, tapi entah kenapa mama beberapa hari ini memikirkan Mark. Mama selalu khawatir padanya." Ucap Linaya.

"Kalau begitu hubungi Mark ma, aku yakin Mark juga merindukan mama. Rasa khawatir mama adalah rasa rindu, mama merindukannya bukan?"

"..." Linaya menatap menantunya dengan tatapan lembut miliknya, meremas erat tangan Carissa.

"Jangan menyiksa diri mama sendiri, kalau mama merindukannya hubungi dia. Carissa yakin, Mark akan mengangkat telpon mama. Mark juga merindukan mama, Carissa yakin akan hal itu." Ucap Carissa, ia merasa terluka saat melihat Linaya yang bahkan memiliki keraguan untuk menghubungi anak kandungnya sendiri.

IT'S ME CARISSA_mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang