21

6.3K 455 23
                                    

02 Agustus 2019

🌼🌺🌼

Carissa masuk melangkah ke dalam kediaman Edward, setelah hampir sejam Carissa dan Amanda berbicara, Carissa memutuskan pulang untuk mengistirahatkan dirinya. Tubuhnya mudah lelah sejak beberapa minggu yang lalu, ia mudah mengantuk.

Namun pikirannya terus tertuju dengan perkataan Amanda.

"Sikap bodoh manusia terlihat bagaimana ia mencintai pasangannya. Mungkin mata bisa mengatakan tidak, tapi hati? Dia mencintai orang lain, aku tahu itu dan aku membencinya. Tidak perlu berbicara aku tahu, dia mulai melupakan aku."

'Sikap bodoh manusia terlihat bagaimana ia mencintai pasangannya? Apa aku juga begitu?' Pikir Carissa, ucapan Amanda menyentil hatinya.

Cemburu?

Marah?

Kesal?

Tidak suka?

Benci?

Bukanlah sikap wajar yang harusnya Carissa miliki untuk Mark, namun sayangnya Carissa memilikinya.

'Apa aku mencintainya?' Tanya Carissa pada dirinya. 'Ah, kepalaku sangat pusing.'

Biarkan Carissa melupakan semua ucapan Amanda yang menanggu pikirannya saat ini, biarkan Carissa melupakan pemikirannya kalau Amanda mempunyai sosok lain yang ia cintai bukan Adrian dan pemikiran mungkin saja Carissa mencintai Mark atau mungkin pasti Carissa mencintai Mark.

Mark, pria itu menatap Carissa yang menaiki anak tangga. Carissa tidak sadar, Mark sedang memandanginya dari jauh. Pria itu tidak bisa mengahlihkan tatapannya dari Carissa, ia ingin bertanya namun tidak bisa.

Mulutnya sendiri yang membuat semuanya menjadi berbatas, mulutnya sendiri yang mengatakan kata kata ajaib yang membuat hubungan keduanya yang memang renggang menjadi lebih renggang.

Mark meletakan gelas yang ada ditangannya di atas meja yang ada disampingnya, menaiki anak tangga mengikuti langkah Carissa yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar.

Mark masuk dengan pelan, yang pertama kali ia lihat adalah kegelapan. Matanya hanya dapat melihat cahaya yang masuk lewat sela sela gorden yang ada di kamar mereka. Mark dengan pelan, melangkah ingin menghidupkan lampu namun langkahnya terhenti saat mendengar suara dari atas kasur.

'Apa dia tertidur?' Pikir Mark, hanya itu yang ada dipikirannya Mark. Memang siapa lagi kalau bukan Carissa yang ada di atas kasur?

Mark berjalan lebih mendekat ke arah kasur, lebih dekat, lebih dekat hingga akhirnya Mark bisa melihat wajah Carissa yang sedang tertidur. Mark menaiki kasur dengan pelan, dengan harapan perempuan yang kini tertidur tidak akan bangun karna pergerakannya yang mendekat.

Mark membaringkan tubuhnya, tepat menghadap Carissa dan tanpa sadar menggerakan tangannya di pipi kiri Carissa. Carissa merasa terganggu, tentu namun dirinya tidak terbangun. Carissa hanya melakukan beberapa pergerakan yang malah membuat Mark terdiam.

Tangan Carissa kini berada dipinggangnya Mark, tangan tersebut hanya terletak tanpa memberikan tekanan ataupun tarikan yang bisa disebut dengan pelukan. Bagaikan guling, pinggang Mark hanya sebagai sandaran tangan Carissa.

Mark menarik tangannya dari wajah Carissa, meletakan tangannya di depan wajah keduanya yang memiliki jarak agar tidak menggangu tangan Carissa yang ada dipinggangnya saat ini.

Mark hanya diam, menatap wajah tenang Carissa dalam diam. Ruangan kamar mereka terlihat gelap, namun entah kenapa Mark tetap mampu melihat wajah Carissa dengan jelas kali ini. Perempuan itu terlihat tenang, terlihat tentram tanpa masalah.

IT'S ME CARISSA_mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang