28 Juni 2019
🌼🌸
"Saya harap kalian bisa menikmati pestanya, selamat malam."Carissa terdiam di ujung ruangan megah yang di kelilingi banyak orang saat ini, tempat dimana semua orang menggunakan baju dengan aksesoris mahal yang melekat pada tubuh mereka untuk menunjukkan betapa kayanya mereka. Memperlihatkan betapa tingggi kedudukan yang mereka pegang saat ini.
'Aku membencinya', Carissa tidak menyukai keramaian seperti ini. Semua orang hanya ingin terlihat di sini, menunjukan apa yang mereka punya, saling berusaha untuk terlihat lebih menonjol dari pada yang lain. Berusaha menarik perhatian segala media yang ada di sekeliling mereka saat ini. Tersenyum, tertawa adalah keahlian mereka semua.
"Kenapa kamu tidak bergabung? Aku melihat dari tadi kamu hanya berdiri di sini? Apa ada sesuatu yang menggangu kamu?"
Mata yang awalnya melihat kearah bawah kini terangkat melihat sosok perempuan yang menurut Carissa sangat anggun malam ini. Dress dengan warna merah yang mencapai betis kakinya sangat pas melekat ditubuhnya yang ramping dengan rambut gelombang yang diikat miring ke sisi kanan.
"Tidak ada apa apa, aku hanya ingin di sini saja." Jawab Carissa, dia adalah Amanda. Sosok yang membuat Carissa selalu merasakan rasa iri, sosok yang selalu membuat Carissa merasa minder dengan diri sendiri.
"Kenapa ingin di sini? Kenapa kamu tidak bergabung di sana atau berdiri di samping Mark. Apa kamu tidka melihap perempuan genit itu? Tunjukan pada mereka kalau kamu istrinya Mark, biar perempuan yang ada di dekat suami kamu saat ini pada sadar kalau pria itu sudah memiliki istri yang secantik kamu." Ucap Amanda dengan wajah kesalnya, Carissa tidak tahu kenapa perempuan yang bernama Amanda menunjukan rasa kesalnya saat ini padahal harusnya Carissalah yang merasa kesal.
Carissa melihat ke arah yang sama dengan arah yang dipandang oleh Amanda. Yah,, sepertinya Carissa harus kesana dan menunjukkan kalau pria yang sedang tersenyum pada mereka adalah pria yang sudah memiliki ikatan denganya, tapi apa Carissa pantas melakukannya?
Suami?
Ikatan?
Hal itu terlalu mewah untuk bisa Carissa keluarkan dari bibirnya. Carissa tidak bisa mengeluarkan kata itu, karna nyatanya hubungan mereka hanya sebatas tinta hitam di atas kertas putih tanpa bisa Carissa ungkapkan.
"Aku bukan perempuan yang mengkengkang urusannya, lagian bisa jadi itu urusan bisnis. Aku tidak bisa menggangunya atau merusaknya bukan?" Ucap Carissa sebelum mengahlihkan tatapannya dari Mark dan berahli kembali pada Amanda.
"Kamu terlalu positif thingking Car, mana ada urusan bisnis sampai kaya begitu. Pria itu gak akan mudah berubah, apa mau aku datangin lalu aku jewer telinganya? Biar sekalian malu itu anak, sudah punya istri masih saja ganjen. Kamu tahu, dari dulu dia itu pria yang terkenal dengan playboynya, suka gonta ganti pasangan tidak betah dengan seorang perempuan." Ucap Amanda namun hanya Carissa tanggapi dengan senyuman.
"Aku akan menjadi salah satu perempuan yang hanya akan menjadi koleksinya dari sekian banyak mantan yang akan di buang atau lebih tepat mantan istri"
"Kamu tahu aku gak percaya anak itu akan berahkir sama perempuan seperti kamu, kalau di lihat bagaimana sikap dan sifatnya yang dulu. Aku kira dia tidak akan pernah mau mengikat hubungan yang lebih jauh dari pada hubungannya dengan mantan mantannya yang dulu, tapi ternyata aku salah." Ucap Amanda. Ini pertama kalinya Carissa mendengar Amanda mengomentari hubungannya dengan Mark dan boleh Carissa jujur, ia risih mendengar oranglain mengomentari hubungannya seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S ME CARISSA_mark (END)
ChickLit"Satu hal yang membuatku membenci kamu yaitu senyummu, tawamu, ucapanmu bahkan matamu semuanya hanyalah seperangkat dari kebohongan kamu." Elizabeth Carissa Alvira