25

6.7K 383 10
                                    

05 Agustus 2019

Jahat? Yah aku memang jahat, tapi aku terlahir bukan bukan menjadi jahat. Rasa sakit yang tidak kalian tahu, rasa sakit yang ahkirnya diam diam menimbulkan rasa jahat yang aku miliki.

Apa salah kalau aku menjadi jahat?

Kalau aku salah, maka jangan salahkan aku. Salahkan takdir yang bermain dengan kehidupanku!

Aku ingin berhenti, tapi tidak tahu bagaimana caranya berhenti.

Gita Amanda Lestari

🌼🌺🌼

"Harusnya kamu menyerah saat tahu dia mencintai Carissa sangat tulus dari pada l sama kamu." Adrian mengeluarkan kedua tangannya di saku celananya sebelum duduk tepat di samping Gita, perempuan yang di lihat keluar dari ruangan Mark.

Gita memalingkan wajahnya kembali pada titik awal setelah merilik sekilas Adrian yang sudah duduk disampingnya.

"Harusnya kamu sadar titik rasa sakit kamu akan terus bertambah dengan semakin besar rasa kamu ingin memiliki Mark. Kamu hanya terobsesi padanya, kamu tidak pernah tulus padanya." Ucap Adrian lagi dengan nada suara santai.

"Apa yang kamu tahu tentang ketulusan? Apa yang kamu tahu tentang rasa sakit?" Tanya Gita dengan suara mengejek, kini pada ahkirnya ia kembali menatap mata gelap milik pria yang juga sempat melukainya.

"..."

"Kamu gak tahu apapun Ad, kamu hanya tahu caranya bicara soal sakit dan ketulusan namun kamu tidak pernah merasakannya atau melakukannya bukan? Kamu hanya bisa menyakiti orang lain, kamu hanya bisa tersenyum seakan akan kamu tulus memperlakukan orang lain. Apa aku salah?" Tanya Gita saat melihat wajah Adrian yang tidak berubah, Gita kesal saat pria itu tidak berreaksi karna ucapannya.

"..."

Gita memutuskan tatapannya, bersiap untuk pergi. Dirinya malas berbicara dengan orang yang hampir sama dengan dirinya. Adrian dan dirinya sama saja, sama sama terluka dan melukai.

"Kamu gak salah Git, kamu benar." Ucap Adrian cepat saat dirinya melihat Gita yang ingin berdiri dari posisinya.

"..." Gita melihat ke arah Adrian, sebelum kembali mendudukan dirinya di kursi panjang dan melipat kedua tangannya dengan senyum tipis dibibirnya. Senyuman mengejek.

"Aku hanya bisa memberikan luka, aku juga hanya bisa berpura pura tersenyum agar terlihat tulus dihadapan orang lain. Tapi aku tahu batasannya sekarang, aku mencoba untuk berjalan dijalan yang seharusnya. Apa kamu tidak sadar, semakin jauh kamu melangkah maka semakin besar kejahatan yang kamu lakukan. Ap__."

"Seandainya kamu bicara seperti itu dulu, seandainya kamu mengatakannya dulu maka aku gak akan melangkah sejauh ini Ad. Seandainya kamu ada saat itu, seandainya kamu datang dan memberikan aku pelukan kamu untuk aku, maka gak akan melangkah sampai sejauh ini. Kamu sadar? Kamu yang buat aku melangkah sejauh ini, kamu yang membuat aku memiliki rasa yang seharusnya tidak aku miliki. Lalu kamu ingin menasehatiku? Sadar bukan kamu yang berhak berbicara seperti itu padaku!"

Gita marah, ia marah pada Adrian yang berani mengajarkannya mana hal yang baik dan buruk. Gita marah karna pria itu mengingatkan dirinya, jalan mana yang sedang ia lewati. Ia marah karna pria itu mengingatkan dirinya pada kenangan lama, kenangan yang sudah ia kubur karna Mark selalu disampingnya.

"Kamu ingin menyadarkan aku? Kamu ingin kau berhenti? Kalau itu yang kamu mau, maaf tapi aku gak akan mau berhenti sekarang. Kamu harus tahu, saat kamu tidak menghentikan aku dari awal maka aku gak akan pernah bisa berhenti. Rasa yang aku miliki saat ini, itu miliki aku. Rasa yang aku miliki saat ini, itu adalah hak untuk aku pertahankan. Biar orang bilang aku perempuan gila, perempuan murahan, aku akan tetap mempertahankan apa yang seharusnya menjadi milik aku. Aku gak akan mau melepaskan apapun yang seharusnya menjadi miliki aku lagi, tidak untuk kali ini. Aku akan mempertahankannya sampai ahkir!"

IT'S ME CARISSA_mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang