07 Agustus 2019
🌼🌺🌼
Gita diam, menatap lembaran lembaran foto yang ada didepannya. Mencoba menepis kenangan masa lalu yang bangkit hanya karna beberapa lembar foto yang harusnya Gita musnakan dari awal.
"Aku ingin berhenti, aku ingin berhenti saat ini juga. Tapi apa yang harus aku lakukan? Semakin aku mencoba untuk berhenti, maka semakin cepat pula kenangan itu muncul lagi dan aku membencinya." Lirih Gita disertai air mata yang berhasil jatuh tepat diatas lembaran foto tersebut.
Pakaian SMA masih melekat dibadan ketiga remaja tersebut, senyum bahagia tergambar dengan jelas disetiap sudut wajah mereka. Ketiga remaja tersbeut baru saja merayakan kelulusan mereka.
"Adrian?" Panggilan itu terdengar begitu lembut, siapapun yang mendengar pasti tahu perempuan yang memanggil Adrian adalah perempuan yang berhati lembut.
"Ada apa?" Tanya Adrian pada perempuan yang berdiri diantara Adrian dan Mark, Gita.
"Kamu yakin mau kuliah diluar?" Tanya Gita, ada raut wajah sedih disana. Gita merasa kehilangan atau mungkin sangat kehilangan sosok yang menjadi pacar rahasianya_hanya Gita dan Adrian yang tahu, akan pergi meninggalkannya.
"Ada aku Git, nagapain sedih? Lagian ya itu orang kalau ketemu cewek cantik disana juga lupa sama kita, gak perlu kamu pikirin. Buang buang memori saja." Ucap Mark, ia tidak suka jika perhatian Gita selalu tertuju pada sepupunya. Ia benci hal itu.
"Mark!"
"Ia, ia, maaf." Ucap Mark yang melangkah lebih lebar, ia tidak suka Gita yang selalu memperhatikan Adrian lebih darinya walaupun Mark tahu Gita menganggap Adrian lebih dirnya.
"Kamu bilang kamu akan lamar aku setelah lulus, kenapa tiba tiba kamu putukan pergi keluar kota? Kenapa kamu bohong? Kenapa aku harus tahu dari Mark?" Tanya Gita dengan pelan, dirinya ingin menangis saat ini tapi keadaannya melarang.
Gita baru tahu Adrian akan pergi lusa dari Mark. Jangan ditanya bagaimana reaksi Gita saat mendengar pernyataan sahabatnya itu, ia sedih, ia terluka, ia kecewa dan ia frustasi.
Ada satu hal yang belum ia katakan. Ada satu hal yang ia sembunyikan. Amanda ingin mengatakannya saat pria itu melamaranya, Gita kira Adrian akan mengumumkan hubungan keduanya setelah lulus SMA seperti janji pria itu, tapi bukan tentang hubungan mereka namun tentang kepergiannya.
"Bukannya aku bohong sama kamu, tapi ini keinginan kakek. Aku juga memang harus pergi, jurusan yang aku mau ada disana." Jawab Adrian.
"Lalu kenapa harus bilang sekarang? Kamu bisa kuliah disini Adrian. Kita sudah sepakat bukan kamu, aku dan Mark kita akan tetap bersama. Kamu janji sama aku, kamu akan melamar aku. Lalu sekarang bagaimana? kamu mau pergi? Kamu kenapa begitu? Kamu berubah, kam__."
"Maaf, sepertinya aku gak bisa tepatin janji aku sama kamu. Aku belum siap untuk menikah, aku masih ingin bebas Git. Aku masih ingin jalan sama teman teman aku, aku masih ingin me__."
"Mencintai orang lain?" Tebak Gita dengan menghentikan pergerakannya, membuat Adrian berada didepannya sedikit. Adrian terdiam, ia memutar tubuhnya sedikit dan memandang Gita yang menundukan kepalanya.
"Kam__."
"Kamu menyukainya? Kamu mendekatinya, bukan?" Tanya Gita lagi, kini kepalanya terangkat menampakan rasa sedih yang ia miliki.
"..."
"Aku diam bukan berarti aku gak tahu Ad. Aku diam bukan berarti aku akan mengiyakan apa yang kamu lakukan. Kamu pacarankan sama dia? Kamu bohongkan sama aku selama ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S ME CARISSA_mark (END)
Chick-Lit"Satu hal yang membuatku membenci kamu yaitu senyummu, tawamu, ucapanmu bahkan matamu semuanya hanyalah seperangkat dari kebohongan kamu." Elizabeth Carissa Alvira