17

5.8K 378 2
                                    

29 July 2019

🌼🌺🌼

"Jangan memperlakukanku terlalu baik, kamu akan membuat semuanya terlihat aneh." Ucap Ajeng yang kini menyandarkan tubuhnya pada kepala kasur dengan mata yang menatap kearah lain bukan Carissa.

"Makanlah, kasian anak kamu belum sarapan dari tadi pagi." Ucap Carissa sambil menyodorkan mangkok berisi bubur ayam yang baru saja dibuat oleh pekerja dirumahnya.

"Aku tidak ingin makan." Jawab Ajeng dengan nada datar.

"Bukan untuk kamu, tapi aku menyuruh kamu makan untuk anak kamu. Aku kasian padanya, ia pasti sedang kelaparan." Ucap Carissa lagi yang kini sudah meletakan mangkok tersebut di atas tangan Ajeng yang ada dipangkuannya.

"Jangan sok perduli padaku, aku tidak perlu kepedualian kamu." Ucap Ajeng lagi sebelum meletakan mangkok tersebut di atas meja yang ada disampingnya.

Carissa melihat Ajeng dengan tatapan lelah, perempuan yang kini mengubah posisinya menjadi baring sangat keras kepala.

"Aku tidak sok perduli pada kamu, tapi aku memang perduli pada kamu. Bukan karna kamu bagian dari keluarga suami aku, tapi aku perduli sama kamu sebagai perempuan. Jangan lupa, kalau aku juga perempaun. Aku bisa merasa perduli pada sesama perempuan." Ucap Carissa sebelum berdiri dari posisi duduknya sambil menatap Ajeng yang masih membelakangi dirinya.

"..."

"Kalau kamu memang ingin mempertahankannya, maka makanlah jangan bersikap egois di saat kamu akan menjadi seoarang ibu. Diluar sana banyak orang yang mengkhawatirkan kamu, jadi tetaplah sehat demi orang yang mengkhawatirkan kamu apalagi tante Cantika." Ucap Carissa lagi sebelum melakangkah mendekati pintu keluar.

"Heh, urusi saja masalah kamu jangan ikut campur masalahku." Lirih Ajeng dengan suara sinis yang membuat Carissa menghentikan pergerakannya membuka pintu.

"Masalahku? Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku harus menyelesaikannya, kamu harusnya beruntung. Banyak orang yang berusaha menyelesaikan masalah kamu saat ini, aku iri pada kamu Ajeng. Kamu memiliki banyak orang yang memikirkan kamu, sedangkan aku? Kamu tahu jawabannya. Aku keluar, istirahatlah setelah memakan makanan kamu." Ucap Carissa sebelum benar benar pergi meninggalkan Ajeng.

Ajeng terdiam, ucapan Carissa begitu mengenah pada hatinya. Ia tahu apa arti ucapan Carissa dan entah mengapa kini ia ingin memahami bagaimana Carissa hidup sampai saat ini.

Jujur, ia juga tidak ingin bersikap seperti ini pada Carissa. Tapi rasa iri, rasa kesal sejak kehadiran Carissa mau tidak mau membuat sifat dan sikap buruknya tumbuh di dalam dirinya. Edward yang selalu merendahkannya sejak dulu membuat dirinya marah apalagi sejak kehadiraan Carissa, kehidupannya semakin hancur.

Sikap Carissa, sifat Carissa menangani tabiat Edward membuat dirinya marah. Kesabaran, kepurapuraan yang selama ini Carissa tunjukan di depan semua orang membuat Ajeng marah dalam kecemburuhan. Ia tidak bisa bersikap seperti itu, ia iri dengan dinding tinggi yang berhasil di bangun oleh Carissa.

Ajeng tahu semuanya, ia tahu bagaimana kehidupan Carissa sebelum dan sesudah menikahi Mark. Maka dari itu Ajeng menumbuhkan rasa yang harusnya tidak ia tumbuhkan.

Ia membenci Carissa yang terlihat baik baik saja, tapi tidak dengan dirinya.

Carissa berjalan menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti saat melihat Adrian yang berdiri didepan pintu kamarnya.

"Bagaimana dengan Ajeng?" Tanya Adrian saat tatapannya melihat Carissa yang diam berdiri tidak jauh darinya saat ini.

"She is not too good, kamu harus memperhatikannya dengan baik." Ucap Carissa jujur, ia tidak bisa mengatakan kalau Ajeng baik baik saja saat ini.

IT'S ME CARISSA_mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang