6

6.3K 398 2
                                    

01 July 2019

🌸🌼🌸

Carissa berusaha untuk tetap tersenyum, menarik bibirnya mencoba untuk menunjukkan betapa bahagianya dirinya saat ini. Menyapa beberapa orang, memberikan senyuman bahkan ikut tertawa dengan beberapa orang dengan alasan yang tidak Carissa tahu.

"Kapan lo menyusul kalau begitu?" Seperti saat ini, Carissa tersenyum di sebelah Mark membiarkan pria itu bicara dengan temannya yang membawa perempuan yang juga tersenyum menatap Carissa.

"Gue juga mau kali Mark, tapi dia nya yang belum mau. Lalu gue bisa apa, selain menunggu." Ucap pria yang berdiri di depan Mark sambil menatap perempuan yang di sampingnya sebelum tersenyum membalas senyuman pria yang ada di sampingnya.

"..."

"Lo berhasil menjinakan singa Veg." Ucap Mark dengan tawa pelan, sedangkan perempuan yang bernama Vega itu hanya tersenyum sebelum mengaitkan tangannya di pergelangan tangan pria yang bernama Dio.

"Gue gak pernah menjinakan dia Mark apalagi maksa dia buat tunggu gue Mark, dia saja yang mau tunggu gue. Ya kalau dia mau nikah sekarang, ya gue ngalah. Dia bisa cari perempuan lain buat dia nikahi, gue iklas lahir batin." Ucap Vega yang membuat Dio menunjukkan raut wajah kesal karna ucapan perempuan yang ada disampingnya saat ini.

"Tega banget kamu yang, di sini bilang iklas tapi nanti kalau aku lirik perempuan lain kamu marah." Ucap Dio pelan, namun masih dapat Vega dengar karna terbukti kini Vega menyubit pinggang Dio dengan tangan yang sudah terlepas dari pergelangan tangan Dio.

"Sakit yang, kok di cubit sih?" Tanya Dio dengan tangan yang mengelus bekas cubitan dari Vega.

"Is, playboy tetap aja playboy." Ucap Vega dengan kesal.

Carissa hanya bisa diam, tersenyum menatap interaksi pasangan yang ada di depannya saat ini. Katakan ia iri, karna nyatanya ia memang merasa sangat iri saat ini. Ia ingin merasakan apa yang dirasakan Dio dan Vega, bertengkar dan kemudian berbaikan, bertengkar dan kemudian berbaikan lagi, ia ingin merasakan rasa seperti itu.

"Makanya cepat terima lamaran teman gue Veg, ke buru cari yang lain tuh anak." Ucap Mark.

"Itu dengar yang." Ucap Dio yang memberikan senyuman pada Mark karna membantunya.

"Gue bukan kaya istri lo Mark." Ucapan Vega membuat kedua pria itu melihat Carissa sedangkan dirinya menatap Vega dengan bingung karna dirinya di bawa ke dalam pembicaraan yang awalnya tidak melibatkan dirinya.

"Kenapa memang istri gue?" Tanya Mark dan entah ada angin apa kini tangan yang awalnya menggengam tangan Aila berahli melingkar di pinggang Carissa yang membuat Carisa sempat terdiam dalam keadaan.

"Yeh, di dunia ini perempuan yang mau nikah muda itu hanya empatpuluh persen gue jamin. Apalagi kalau perempuan itu sudah memiliki gelar di belakang namanya dan istri lo? Dia punya gelar dan mungkin kehidupannya bisa lebih baik kalau dia gak nikah sama lo. Istri lo masih duapuluh tiga tahu Mark, kehidupannya masih panjang dari pada berahkir sama lo. Benar gak Car?" Ucap Vega dengan santai sebelum mengahkiri tatapan dan ucapannya pada Carissa.

"Heh?" Carissa tidak bisa menjawab, ia hanya terkejut ternyata Vega memiliki pemikiran yang hampir sama dengan dirinya.

"Vega." Ucap Dio menegur lembut perkataan Vega yang mungkin akan membuat suasana menjadi canggung.

"Santai saja kali Dio, gue juga pikir hal yang sama kok dengan Vega. Kini gue bahkan bertanya kenapa Carissa mau menikah sama gue." Ucap Mark yang membuat Carissa menatap Mark yang ternyata juga sedang menatap dirinya.

IT'S ME CARISSA_mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang