08 September 2019
🌼🌺🌼
Adinda melipat kedua tangannya, menatap suami kakaknya dengan pandangan yang mematikan_tatapan benci begitu juga kesal yang sudah teramat besar. Sementara Mark hanya mampu duduk dengan tegak, karna nyatanya bukan hanya Adinda yang melihatnya ada Dika yang juga duduk di samping Adinda yang juga menatap Mark dengan tatapan yang lebih bersahabat dari pada Adinda.
Dika pria yang membuat Mark sadar, kalau perasaan yang ia miliki untuk Carissa sampai pada tahap cemburu. Mark akui, Dika juga menjadi salah satu orang yang berkontribusi dalam hubungannya dengan Carissa. Pria yang selalu saja berhasil menaikan emosinya dengan sangat drastis.
"Bagaimana hubungan kamu dengan Gita?" Tanya Adinda to the point, Adinda mengantipasi jika kakaknya bisa saja kembali terluka dengan alasan yang sama. Mempercayai Mark, sama saja seperti percaya kalau kita tidak akan tenggelam padahal kapal sudah setengah masuk ke dalam air.
"Sudah berahkir." Jawab Mark tegas, Mark berjanji akan mengatakan semuanya demi mendapatkan kepercayaan Adinda begitu juga Dika agar kedua orang tersebut mendukungnya dalam mendapatkan Carissa dan anaknya lagi.
"Apa kamu yakin? Wanita gila itu bisa saja menyakiti kakakku kembali, jika dia mendengar kalau kakakku kembali bahkan dengan keadaan mengandung. Apa kamu bisa menjamin wanita gila itu tidak akan menyentuh kakakku sedikitpun?" Tanya Adinda lagi.
"Aku akan menjaganya dengan baik." Jawab Mark singkat.
Adinda menghembuskan nafasnya dengan lega, setidaknya dirinya harus bukan harus namun wajib mempercayai ucapan Mark untuk yang satu ini mengingat pria yang ada di hadapannya terlihat serius dengan ucapannya.
"Baiklah, aku akan mencoba untuk percaya. Tapi jika kakakku sampai kembali terluka, aku akan langsung membawanya menjauh dari kamu bahkan keluarga kamu dan berusahalah menarik perhatiannya lagi, kalau tetap tidak berhasil aku juga akan membawanya. " Ucap Adinda di ahkir ucapannya sebelum berdiri dari posisi duduknya.
"..."
"Aku tunggu di mobil, jangan terlalu lama." Ucap Adinda pada Dika yang memang dari awal pria itu memang mengatakan ingin bicara berdua hanya dengan Mark.
"Hem, aku tidak akan lama." Ucap Dika dengan senyum serta tangan yang terulur memberikan kunci mobil yang langsung di ambil oleh Adinda.
Adinda berjalan menjauh meninggalkan cafe menuju mobil yang terpakir dengan manis di bawah pohon yang cukup besar, sementara Dika kini pria itu menatap Mark dengan tatapan serius yang kini sudah berbeda.
"Adinda begitu proktetif bukan?" Tanya Dika.
"..." Mark terdiam, mengerutkan keningnya dan di saat yang sama Dika tahu Carissa tidak mengatakan apapun soal dirinya.
"Dia menjaga keluarganya dan keluarganya hanya Carissa dan calon keponakannya yang akan lahir dua bulan lebih lagi. Mereka memiliki banyak kenangan yang buruk, jangan membuat kenangan buruk lagi untuk mereka."
"..."
"Adinda melihat segalanya, sangat sulit bagi Carissa selama beberapa bulan ini untuk tetap mempertahankan bayi kalian. Carissa hampir kehilangan bayi kalian, Carissa terpaksa di rawat hampir seminggu di rumah sakit. Aku mengatakan hal ini, karna aku ingin kamu memperlakukan Carissa dengan baik. Aku ingin kamu tahu, Carissa begitu menyangi anak kalian, ia ingin melahirkan anak kalian walaupun keadaan rumah tangga kalian tidak baik baik saja. Carissa tulus sama kamu, jadi aku harap kamu bisa tulus pada Carissa begitu juga anak kalian." Ucap Dika dengan penuh penekanan, serta tatapan yang tegas dengan harapan Mark akan melakukan apa yang Dika harapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S ME CARISSA_mark (END)
ChickLit"Satu hal yang membuatku membenci kamu yaitu senyummu, tawamu, ucapanmu bahkan matamu semuanya hanyalah seperangkat dari kebohongan kamu." Elizabeth Carissa Alvira