26. Ajakan

1.4K 127 4
                                    

Di balik pekatnya awan gelap akan ada pelangi indah yang menanti.

Sajidah Pov

Setelah berkutak dengan dua puluh lima soal prakarya, segera ku segarkan diriku dengan berwudhu. Alhamdulillah hari ini hari terakhir ujian semester ganjil, dan ujian semester terakhir bagi siswa siswi kelas dua belas. 

"Sajidah"
Mendengar panggilan itu langsung saja aku menoleh, pandanganku pun menangkap ketiga sahabatku dengan raut wajah kemenangan. 

"Udah selesai atau kalian kabur?"
Tanyaku memastikan.

"Seratus persen in syaa Allah selesai jid"
Jawab farrah meyakinkan yang ku tanggapi dengan anggukan kepala pelan.

"Kantin yuk!"
Ajak hanum. 

"Ramai pasti, males ah"
Jawabku seraya memakai kembali sepatu yang tadi ku lepaskan karena ingin berwudhu.

"Alasan, paling juga mau ngindarin afnan"
Ucap atifa yang ku setujui dalam hati.

"Astaghfirullah jidah, kejadian foto itu kan udah lewat dua minggu yang lalu. Dan sekarang kamu masih malu? Huftt"
Hanum kembali bersuara.

"Tapi tetap malu, kalian yang lihatnya aja sampai ilfeel dan aku nggak ngebayangin gimana ilfeelnya afnan lihat foto aku.  Lagian ghufron jail banget sih, aihh gimana dong"
Jelasku.

"No no, pokoknya hari ini nggak boleh kabur-kaburan lagi kalau ada afnan. Kami bertiga kehabisan alasan untuk bilang ke afnan. Ayo ah ke kantin, hanum, farrah kuy bawa si jidah.  Nanti aku pinsan kalian yang tanggung jawab ya"
Oceh atifa. Ahhh, mau tidak mau aku pun harus mengikuti keinginan ketiga sahabatku.

Afnan Pov

"Tanggung jawab lo ghufron, karena sajidah malu fotonya lo kirim ke gue, sajidah jadi ngehindarin gue"
Omelku pada ghufron. Pasalnya setelah sajidah tahu bahwa fotonya yang super gokil itu ghufron kirim ke whatsApp ku, sejak itu juga sajidah menjauhiku. 

"Sajidah!"
Panggilku, sontak saja yang dipanggilpun menoleh.

"Eh? Aa... ada apa?"
Jawabnya gugup. Dan sontak saja membuatku menahan tawa.

"Aa... aku mau ke toilet, assalamu'alaikum"
Lanjutnya seraya berlari kecil yang arahnya berlawanan dengan toilet.

"Toilet atau kantor?"
Teriakku. Langsung saja dia putar arah tujuannya dengan raut wajah yang sangat lucu.

"Tuh anak parah abis"
Ucap ghufron.

"Memang sajidah semalu itu ya sama lo af?"
Tanya danish.

"Kata farrah sih dia takut gue ilfeel, tapi lucu juga sih"
Jawabku seraya nengulum senyum.

"Nah, tuh orangnya"
Tunjuk ghufron saat sajidah dan ketiga sahabatnya duduk di meja kantin di seberang sana.

"Ayo kesana, gue tanggung jawab deh"
Ucao ghufron yang membuatku dan danish mengikuti langkahnya.

"Jid"
Panggil ghufron.

"Hem"

"Lo seriusan masih malu sama afnan?"

"Hah? Enggak kok"

"Ngeless, afnan nggak ilfeel kalik sama lo.  Malah dia apresiasi banget karena tingkah gokil lo"

"Tingkah gokil ku dan ide gila kamu"

"Noh, afnan mau bicara"

"Duduk kalik kalian bertiga, mau nagih hutang?"
Ucap atifa.

"Boleh nih?"
Tanyaku memastikan dan langsung saja mereka berempat kompak mengangguk pelan.

Di Balik Senyum ✓ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang