28. Rasa yang salah

1.4K 116 9
                                    

Cinta itu tanpa syarat. Ia datang tanpa melihat kelebihan dan ia tak akan pergi karena melihat kekurangan.

Sajidah Pov

Teriakan demi teriakan memenuhi gendang telingaku. Mereka sibuk meneriaki tim basket kelas mereka. Keramaian ini sungguh mengangguku. Bukan, bukan keramaiannya, tapi teriakan histeris para fans dari salah satu pemain basket disana.

Setelah melewati fase ujian, kini sekolahku mengadakan acara classmetting. Berbagai perlombaan diadakan, mulai dari balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, mencari koin di hamparan tepung, joget balon, futsal memakai sarung dan terakhir basket memakai baju partai.

Lucu, satu kata untuk kegiatan ini. Belum lagi saat aku melihat ghufron memakai baju partai saat tim kelasnya tadi bertanding basket. Dan hebatnya, tim ghufron dikalahkan oleh tim basket kelasku. Ah senangnya.

"Mendung, mau hujan"
Ucap farrah di sampingku.

"Iya, pulang yuk"
Ajak hanum.

"Nggak nonton final? Kelas kita masuk semi final loh"
Tanya atifa, dengan kompak farrah dan hanum hanya mengangkat bahu mereka.

"Sebentar aku tanya anggota osis"
Perlahan tapi pasti ku langkahkan kaki ku untuk mendekati afifah-salah satu anggota osis di sma ku.

"Afifah"
Panggilku lembut.

"Iya kak, ada apa?"

"Final basket kapan ya?"

"Untuk finalnya besok kak, tapi untuk semi finalnya hari ini"

"Bukannya mau hujan?"

"Iya sih kak, tapi tadi udah disepakati kalau permainan akan dilanjutkan walau hujan. Alhamdulillh semua tim sudah setuju kak"
Jelasnya lembut.

"Begitu ya, terimakasih afifah infonya"

"Iya kak sama-sama"

"Gimana?"
Tanya farrah saat baru saja aku mendekati mereka.

"Semi final hari ini, finalnya besok pagi"

"Yaudah, pulang yuk"
Ajak hanum yang diangguki pelan oleh farrah.

"Aku juga deh"
Ucapku yang membuat atifa mengucapkan hal yang sama denganku.

Sajidah
Ganteng, kamu dimana? Pulang yuk.

Kaleng sarden
Oke. Tapi ambilin tas si ganteng ini di kelas gue ya. Soalnya gue lagi di kantin. Biasa, merayakan kekalahan.

Sajidah
What? Merayakan kekalahan? Aduh please jangan bunuh diri masal dong.

Kan kamu udah biasa kalah :D

Kaleng sarden
Bodo

"Duluan ya, assalamu'alaikum"
Pamitku dengan seulas senyum, dengan kompak mereka menjawab salamku.

Sesampai di depan kelas ghufron. Langkahku terhenti saat tiga siswi menyebut namaku dan afnan dalam obrolan mereka. Langsung saja ku mundurkan langkahku dan bersembunyi di balik dinding.

Di Balik Senyum ✓ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang