Katana vs Fan
A/n :
Aramaki Yoshiro as Daichi KunihiroTerkadang Harrieta heran dengan Axel. Entah mengapa Axel selalu meminta dirinya menjadi lawan latih tanding padahal gaya ilmu bela diri mereka berbeda. Axel mempelajari Kendo sedang dirinya mempelajari Kungfu. Axel memakai katana sebagai senjatanya. Harrieta lebih memilih kipas.
Setelah Harrieta selesai di kelas Herbiologi. Ia segera menemui Axel dan Wendy, meninggalkan Draco di belakang. Mengabaikan dorongan kuat untuk menunggu Draco. Pinggiran Forbidden Forest adalah lokasi pertemuan tiga sahabat itu. Harrieta juga melihat wajah lain yang ia kenali. Daichi Kunihiro, salah satu temannya walaupun mereka tidak terlalu dekat. "Serius kenapa tidak mengajak Dai-nya saja" kata Harrieta mendekat teman - temannya.
"Membosankan dengannya" jawab Axel singkat
"Hey" balas Daichi. Baik Harrieta dan Wendy hanya tertawa. Harrieta pun melepaskan jubah dan meletakkan tasnya di sebuah batu besar. Tak lupa ia menggulu kedua lengan kemejanya. Axel mempersiapkan katananya. Harrieta membuka telapak tangannya. Cahaya berwarna ungu berpendar keluar dari telapak tangannya. Sebuah kipas keluar dari situ.
"Kau siap?" tanya Axel. Harrieta tersenyum.
"Aku selalu siap" jawab Harrieta. Gadis itu mengambil kuda - kuda. Axel sudah mengeluarkan katana dari sarungnya. Satu senyuman dari Axel, pemuda berambut hitam itu mulai menyerang Harrieta. Sebuah serang awal lurus yang dengan mudah dihindari Harrieta. Meski begitu, Axel tetap menyerang Harrieta. Membuat gadis menahan katana dengan kipasnya. Bagi yang menyaksikan mereka dari dekat, mereka bisa melihat hawa dingin yang dihasilkan oleh Harrieta juga hawa angin berwarna hijau yang dibuat oleh Axel.
Dari situ, Harrieta dan Axel berduel dengan serius. Mereka tak mempedulikan para siswa dan siswi dari keempat sekolah yang berkumpul dan juga para Professor. Daichi yang menyaksikan itu juga ingin bergabung. Ia juga mengeluarkan Katana dan Wakizashi miliknya. "Axel dan Lyra aku bergabung" kata Daichi. Setelah mengucapkan itu Daichi pun segera bergabung.
"Apa - apaan ini Nona Potter segera.. "kata Professor McGonagall. Belum selesai guru Tranfugrasi itu di hentikan oleh Arthur Reed. "Ma, Ma mereka hanya berlatih. Mereka akan bertanggung jawab dengam kerusakan yang mereka buat" kata Arthur. Memang banyak pohon yang tumbang. Draco, Milicent, Blaise Hermione dan Theo mendekati tempat mereka berduel. Harrieta yang sudah kewalahan dengan Daichi dan Axel, terpaksa mengambil jalan cepat. Gadis itu menarik tangan Daichi dan memukul belakang kepala Daichi membuat pemuda bermarga Kunihiro itu terjatuh dan duel dilanjutkan kembali, hingga ujung katana Axel berhenti beberapa centi di leher Harrieta begitu juga sebaliknya kipas milik Harrieta juga berhenti beberapa centi dileher Axel. Hal itu menjadikan mereka seri.
"Kau semakin berkembang" puji Axel sembari menurunkan katanya. Harrieta juga membalas pujian Axel. Wendy mengeluarkan tongkat sihirnya dan memperbaiki semua kerusakan. Harrieta merasakan seseorang memeluk pinggangnya dengan erat. Aroma citrus menghantam penciumannya. Tanpa itu pun ia tahu siapa yang memeluknya dari belakang, Harrieta bisa merasakan hembusan nafasnya. " Kau baik - baik saja?" tanya Draco. Harrieta mengangguk.
"Er.." respon Axel.
"Biar ku kenalkan, Ini dari ujung kiri. Blaise Zabini, Hermione Granger, Daphne Greengrass, Milicent Blustrode, dan yang memelukku Draco Malfoy" kata Harrieta memperkenalkan sahabat - sahabatnya.
"Salam kenal, Namaku Axel dan dia Wendy." balas Axel. Daphne tersenyum dan menyapa Axel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Identity
FanfictionSummary: Harrieta Potter di sortir masuk ke asrama Slytherin padahal banyak orang yang menebaknya masuk ke asrama Gryffindor atau Ravenclaw. Yang orang tidak tahu ia menyimpan rahasia.