Another Identity

Seeker

Seeker

Harrieta menuju aula besar untuk makan siang. Berita mengenai dirinya terpilih menjadi Seeker tersebar luas. Ia hanya bisa menghela nafas dan menghindari tatapan orang - orang. "So Selamat telah menjadi Seeker"kata Theo benar - benar tulus. Harrieta tersenyum kecil dan mengambil sepotong pie daging. Saat itulah kumpulan burung hantu menyerbu. Hedwig ditemani oleh seekor burung hantu dengan bulu hitam. " Hi Hedwig dan Yami"sapa Harrieta yang mengambil surat dan paket dari kedua burung hantu itu.

Ibunya mengirimkan sekotak Chessecake untuknya dan sebuah kotak kayu.

Putriku tersayang,

Kau pasti sudah terpilih menjadi Seeker'kan . Tidak di Mahoutokoro atau di Hogwarts. Kau selalu menjadi Seeker termuda. Ayahmu berhutang pada ibu. Ia harusnya belajar jangan bertaruh pada penyihirnya yang memiliki kemampuan Seer. Lyra sayang. Jaga dirimu baik - baik.

Salam sayang dari ibumu, Alice Reed-Black

Harrieta tersenyum. Ibunya memang seorang Seer dan selalu membuat taruhan dengan ayahnya yang sudah pasti di menangkan oleh ibu angkatnya tersebut. Kotak kayu pemberian ibunya pasti sapu terbangnya yang sudah dikecilkan. "Yami, kau bisa kembali. Hedwig yang akan mengantarkan surat balasan lainnya"kata Harrieta. Gadis berbola mata hijau cemerlang itu, memotong Chessecake untuk dirinya sebelum mempersilahkan teman - teman satu asramanya menghabiskan kue tersebut.

Harrieta membuka surat kedua dari ayahnya.

Lyra sayang,

Aku ragu itu disebabkan oleh Severus. Aku yakin ia hanya melihat mata hijaumu yang indah sama seperti ibumu Lily. Aku akan menyelidiki mengenai Quirell. Apa ia pernah bertemu dengan vampire? Apa pun itu tetap waspada. Jangan lupakan latihanmu

R. A.B

Harrieta menghela nafasnya. "Surat dari siapa?"tanya Daphne penasaran. Harrieta tersenyum penuh arti. "Rahasia"sahutnya.

"Apa kau memiliki kekasih?"kali ini Pansy yang bertanya.

"Aku masih sebelas tahun"jawab Harrieta yang memperjelas usianya.

Sisa hari itu, Harrieta gunakan untuk berkeliling kastil. Entah mengapa ia merasakan hawa mahluk dari lantai tiga koridor terlarang. Ia juga berteman dengan Hermione Granger, Ron Weasley dan Neville Longbottom. Harrieta sempat kesal dengan Ron yang meminta Harrieta menunjukkan bekas lukanya. Ia juga berdebat dengan anak berambut merah tersebut dengan posisinya yang netral di perang ini. Harrieta mengatakan bahwa ia hanya akan menonton perang ini. Lagipula inti sihirnya abu - abu, jadi lupakan tentang ia menjadi maskot pihak light.

Marcus Flint melatih kemampuan Seeker Harrieta. Setelah melihat kemampuan Harrieta , Ia menjadi optimis bahwa Slytherin bisa mempertahankan piala antar asrama. Ditambah fakta bahwa Harrieta memiliki Firebolt.

Malam itu, Harrieta,Blaise dan Draco kemalaman dari perpustakaan. Mereka hendak kembali ke asrama mereka. Tangga yang mereka turuni berubah menjadi ke tangga lantai tiga koridor terlarang. Trio itu pun segera meninggalkan tangga itu dan hendak mengambil tangga turun. Sialnya kucing peliharaan Mr Flich, Mrs Norris memergoki mereka. Tak ingin mencari masalah, mereka bersembunyi di Koridor terarang hanya untuk bertemu Ceberus, Anjing berkepala tiga penjaga pintu kematian.

Baik Draco dan Blaise mempertanyakan kewarasan kepala sekolah mengenai mahluk itu disekolah. Harrieta segera pamit menuju kamarnya pada dua anak laki - laki tersebut. Pikiranya penuh dengan alasan kenapa anjing berkepala tiga itu bisa di Hogwarts. Seakan - akan menjaga sesuatu. Apa pun itu ia harus memberitahu ayahnya.

Regulus hanya menjawab, bahwa ia harus berhati - hati. Ia juga meminta putrinya untuk menjauhi koridor ayahnya, ada kemungkinan benda yang diinginkan Voldermort di jaga di Hogwarts. Regulus berjanji memberitahunya, Saat Harrieta pulang Yule nanti.

Untungnya, Akhir minggu ini. Ada pertandingan Quindditch yang bisa mengalihkan perhatiannya. Harrieta menampilkan teknik spektakuler dalam menangkap Snitch ditambah dengan fireboltnya. Harrieta memenangkan pertandingan pertama dengan Gryffindor tersebut.