Patronus

1.8K 216 10
                                    

Patronus

Harrieta, Harmione dan Daphne duduk di satu kopartemen. "Rieta,bagaimana kabarmu?" tanya Hermione. "Oh jangan khawatir."jawab Harrieta santai. Baik Daphne dan Hermione berpandangan satu sama lain. BUKK! Hermione memukul kepala sahabatnya itu dengan buku. "Awww, untuk apa itu?" tanya Harrieta sambil mengusap kepalanya.

"Kami mengkhawatirkanmu tahu. Apalagi Sirius Black kabur dari Azkaban." Omel Hermione.

"Aku bilang tak perlu khawatir,Mione. Black tidak akan menyakitiku" balas Harrieta. Daphne menaikkan salah satu alisnya. Melihat hal itu Harrieta menghela nafas. "Kau tahu ayahku yang menjadi pelahap maut, bukan paman Sirius. Bahkan Paman Sirius adalah ayah baptisku. Ditambah ayahku tak pernah menemukan paman Sirius di pertemuan para pelahap maut dulu." Jelas Harrieta. Kedua gadis di hadapan mereka menarik nafas lega.

Ketiga gadis penyihir itu akhirnya membicarakan tentang pelajaran mereka yang bisa ambil di tahun ketiga ini. Hermione hampir mengambil semua pelajaran. Harrieta memilih Rune kuno, Satwa Gaib dan pelajaran dengan Madam Pomfrey. Harrieta berniat menjadi Healer. Daphne sendiri memilih Rune Kuno, Artimacy dan Satwa Gaib.

Ketika mereka asik berbincang, tiba-tiba saja kereta berhenti. "Ada apa ini? Kita bahkan belum sampai."kata Daphne bingung. Harrieta tanpa sengaja melihat ke jendela yang perlahan membeku. "Sial." umpatnya. Harrieta pun mengeluarkan tongkat sihir Cherrynya. Ia memberikan tanda agar Daphne dan Hermione mendekatinya. "Expecto Patronum." bisik Harrieta. Seketika saja pendar keperakan muncul dari tongkatnya dan membentuk seekor rubah berekor sembilan. Rubah itu pun berjaga di pintu Kopartemen mereka. "Apa yang terjadi? "Tanya Hermione.

"Dementor. Mereka mencari paman Sirius."jawab Harrieta yang membagikan cokelat kodok pada kedua temannya. Mereka bertiga menarik nafas lega begitu sosok dingin itu melewati mereka. Harrieta memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk makan cokelat yang di berikannya.

Pintu Kopartemen terbuka hanya untuk menampilkan sosok pria dengan baju lusuh dan pucat. "Kalian tidak apa - apa?"tanya Pria itu. Daphne yang menjawab pria itu karena ia telah menghabiskan cokelatnya, sementara Harrieta dan Hermione masih sibuk mengunyah cokelatnya. "Apa kalian membutuhkan Cokelat lagi?" tanya pria itu. Harrieta menggelengkan kepalanya dan menunjukkan sekantong penuh cokelat kodok. Pria itu hanya tertawa dan meninggalkan mereka untuk mengecek yang lain.

"Aku benci Dementor" keluh Harrieta.

Time skip,

Di aula besar, Harrieta duduk di sebelah Daphne dan biasanya Milicent akan duduk di sebelah kirinya. Untuk kali ini, entah mengapa justru pewaris Malfoy itu yang duduk di sebelah kirinya. Harrieta bersandar pada Daphne. Ia mendengarkan pemberitahuan bahwa Professor Hagrid akan menjadi guru Satwa Gaib dan Professor Remus Lupin akan menjadi guru pertahanan pada ilmu hitam juga pemberitahuan mengenai dementor. Harrieta membenamkan wajahnya ke pundak Daphne. "Aku benci Dementor" kata Harrieta. Daphne hanya bisa membelai kepala Harrieta.

Another IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang