Closing year one

2.3K 253 8
                                    

Closing Year One

Harrieta memutuskan memberi pesan anonim pada Professor Snape, saat di rasanya Quirell kian mendekati batu bertuah . Untungnya, professor Snape berhasil menghentikan malah berduel dengan Professor Quirell. Harrieta menyaksikan hal itu dari jauh. Ia bahkan menyaksikan kau-tahu-siapa yang tertempel pada kepala belakang Quirell.

Kini jamuan makan malam,sebelum mereka kembali ke rumah mereka masing - masing. Tentu saja,asrama Slytherin yang memenangkan piala asrama, di susul oleh Ravenclaw.

Harrieta, Daphne dan Hermione duduk di satu kopartemen yang sama."Ayah angkatmu akan menjemputmu, Harrieta?"tanya Daphne. Harrieta mengangguk. "Asal jangan ibuku"kata Harrieta. Baik Daphne dan Hermione melihatnya dengan penuh tanda tanya.

"Ibu angkatku sangat ceria"kata Harrieta menjelaskan. Ditengah pembicaraan mereka bertiga, Draco dan para Kroninya. Crabbe dan Goyle. Draco membuka pintu kopartemen mereka. Draco sempat menaikkan salah satu alisnya, saat melihat Hermione.

"Ada apa Malfoy?"tanya Harrieta sopan.

"Boleh kita bicara diluar"Pinta Draco. Harrieta pun mengangguk. Harrieta pun berdiri dan berjalan menuju luar kopartemen. "Ada apa?"tanya Harrieta.

"Musim panas ini boleh kita bertemu? Aku bisa menuju tempat tinggalmu"kata Draco.

"Tempat aku tinggal di bawah Fidelius Charm, Malfoy. Kirim surat padaku, kalau kau ingin bertemu"balas Harrieta. Wajah Draco sempat kecewa begitu mendengar Harrieta dibawah Fidelius Charm dan kembali berseri ketika gadis itu menawarkan untuk mengirim surat padanya.

"Aku akan mengirim suratnya"kata Draco.

Timeskip.

Stasiun King Cross, Peron 9 3/4 bisa di bilang sangat ramai dengan para keluarga yang ingin menjemput anak - anak mereka. Regulus berdiri tersembunyi. Harrieta mengenalkan Daphne dan Hermione pada Regulus. Lord Black tersebut mengangguk. Mereka bertiga berjanji untuk saling mengirim surat musim panas ini.

Regulus ber-apprate dengan Harrieta. Gadis berambut hitam itu, menyapa lukisan Walburga. "Selamat siang nek"sapa Harrieta.

"Lyra, bagaimana Hogwarts? Kau di Slytherin, sangat membanggakan. Kau harus berteman dengan pureblood sayang"kata Walburga. Harrieta hanya bisa nyengir. Alice, Ibu angkatnya memeluknya dengan erat.

Setelah makan siang bersama, Harrietta menemui ayanya. Ia menceritakan segala hal yang terjadi di tahun pertamanya di Hogwarts. Termasuk, persahabatanya dengan Draco. Regulus menghela nafas. "Ayah senang kau mau mendengarkan kata - kata ayah untuk tidak campur tangan dalam urusan batu bertuah. Ayah juga menghargai persahabatanmu dengan Malfoy. "kata Regulus menghela nafas.

"Lyra sayang, Kau tahu keluarga Malfoy adalah keluarga yang sangat setia pada pangeran kegelapan. Mengenai hubungan dengan pewaris Malfoy. Aku harap kau tetap menjaga jarak. Kau boleh berteman tapi jangan mempercayai Malfoy sepenuhnya. Sampai kau yakin ia dapat di percayai"

Harrieta mengangguk mengerti maksud ayahnya.

Another IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang