First Task
Lyra menghabiskan waktunya di perpustakaan Hogwarts maupun di perpustakaan yang terdapat di kereta Mahoutokoro. Daphne, Hermione,dan Wendy juga membantunya. "Aku memilih mengurus Dragon ku sendiri " keluh Lyra. Wendy tertawa kecil. Lyra menatap langit biru. "Aku ingin terbang"kata Lyra. Bukan terbang dengan sapu, namun dengan wujud animagusnya. Seketika gadis yang memiliki nama asli Harrieta Potter itu mendapat ide. "Aku tahu senyum itu, kau sudah mendapatkan jalan keluarnya" kata Daphne. Lyra mengangguk. "Pamanku mengatakan aku sudah mendaptkan kemampuan untuk menghadapi Dragon. Aku pikir aku sudah menemukan jalannya" jawab Lyra.
Hari tugas pertama digelar, Lyra mengenakan kaos berwarna Putih berpadu hitam lengkap dengan lambang Mahoutokoro. Draco dan yang lain menemuinya. "Hei" panggil Draco. Lyra tersenyum. "Ada apa?" balas Lyra.
"Kedua orang tua Draco juga Paman Regulus dan Bibi Alice datang" jawab Daphne. Lyra mengangguk . Ia sudah mengetahui kehadiran mereka. Bibi Narcissa dan ibunya Alice sebenarnya sudah panic mengetahui ia ikut dalam tournament ini. Kalau bukan ayahnya, Regulus yang menenangkan Alice. Ibunya mungkin sudah mengamuk,
"Gugup?"tanya Draco. Lyra mengangguk. Draco pun menarik gadis itu dalam pelukannya. "Jangan Khwatir"kata pemuda berambut pirang platina itu.
Timeskip,
Para juara dari empat sekolah berkumpul di tenda yang sudah disiapkan . Para kepala sekolah dari empat sekolah juga mendampingi para juara. Menteri sihir,Cornelius Fudge membawa sekantong penuh naga tiruan untuk menentukan urutan dan pilihan naga yang akan mereka hadapi.
Lyra mendapat giliran terakhir. Ia menunggu dengan sabar dan cemas. Tongkat sihir cherry miliknya sudah ada dalam genggaman. Gilirannya pun tiba. Lyra menarik nafas dan berjalan menuju stadium. Ia bisa mendangar sorak sorai penonton . Saat Lyra melangkah mendekati, ia tidak melihat ada Naga Hungarian ekor duri. Lyra gagal menghindar ketika Naga itu ,emggunakan ekornya untuk menyerang hingga membuat gadis itu terpental.
"Ugh" keluh Lyra. Gadis itu berdiri. Ia pun mengubah dirinya menjadi burung hantu salju sesuai dengan bentuk animagusnya. Sebagai burung hantu, ia bisa terbang mengitari naga tersebut membuat naga itu secara sembarangan menyemburkan api. Lyra sebagai burung hantu berusaha mencari kesempatan untuk mengambil telur emas. Begitu ia melihat peluang, Lyra segera terbang menukik dan mengambil telur emas.
Lyra segera kembali ke wujud manusianya begitu ia mendapatkan telur emasnya. Beruntung baginya begitu ia mendapatkan telur emasnya. Para Dragon Tamer langsung mengendalikan naga tersebut. Lyra segera kembali ke tenda yang telah disediakan .
Draco menemuinya di tenda. Setelah Draco memastikan bahwa Lyra baik – baik saja. Lucius dan Narcissa pun melihat keadaan calon menantu mereka. Alice panik membuat Lyra harus meyakinkan ibu angkatnya itu bahwa ia hanya lecet. "Kau masuk ke posisi tiga setelah Krum dan Delacour"lapor Daphne.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Identity
FanfictionSummary: Harrieta Potter di sortir masuk ke asrama Slytherin padahal banyak orang yang menebaknya masuk ke asrama Gryffindor atau Ravenclaw. Yang orang tidak tahu ia menyimpan rahasia.