Recovery

1.8K 217 2
                                    

Recovery

Dua minggu pertama musim panas, Harrieta menghabiskan waktunya di tempat tidur. Ia juga sebisa mungkin mengerjakan PR. Surat-surat dari sahabat-sahabatnya juga dari Draco selalu menghiburnya.

Hari-hari belakangan ini, Harrieta memperhatikan bahwa ayahnya sering uring-uringan. Penyebabnya adalah kabar mengenai kakaknya yang juga ayah baptisku, Sirius Black. Regulus percaya bahwa kakaknya itu, bukanlah pelahap maut seperti yang diberitakan. Alasannya, dirinyalah yang seorang pelahap maut dan tidak pernah sekalipun, selama ia menjadi pelahap maut. Ia menemukan kakaknya di pertemuan - pertemuan dengan pangeran kegelapan. Justru Peter Pettigrew.

Kaburnya Sirius dari rahasia lain yang diberitakan oleh Daily Prophet. Sebuah fakta bahwa selama tiga belas tahun, sang penyelamat mereka tidak tinggal dengan Muggle. Menurut Daily Prophet, mereka pun tidak mengetahui dimana gadis yang bertahan hidup itu tinggal.

"Lyra, ayo sarapan."ajak Ibunya. Harrieta mengangguk. Sarapan hari ini adalah Pancake dengan sirup maple. Harrieta bahkan menyeduh cokelat panas. "Pagi."sapa Regulus yang baru saja bergabung dengan mereka. "Pagi yah."balas Harrieta. Regulus mencium pipi istrinya juga mencium kening putrinya.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Regulus. Harrieta menuangkan sirup maple ke pancakenya. "Aku sehat." jawab Harrieta. Regulus pun tersenyum mendengar jawaban dari putri angkatnya tersebut. Regulus pun membicarakan bahwa ia telah menghancurkan Hocrux lain, cincin milik keluarga Gaunt. Jadi sudah ada total empat hocrux yang mereka hancurkan, termasuk bekas luka milik Harrieta. " Piala Hufflepuff ada di vault milik Lestrange di Gringrotts. Ayah akan usahakan mendapatkan piala tersebut."kata Regulus. Harrieta menganggukan kepalanya sambil mengunyah. "Biar ibu yang belanja kebutuhan sekolah tahun ketigamu. Dengan banyak yang penasaran tentang dimana kau tinggal aku yakin akan ada banyak wartawan yang menunggumu."kata Alice yang mulai mengumpulkan piring kotor. Alice menelan cokelat panasnya. "Aku mengikuti saran ibu"jawab Harrieta.

Seusai sarapan, burung hantu milik Draco mendarat di meja belajar. "Halo, beristirahatlah."kata Harrieta. Ia pun mengambil surat untuknya. Inti dari surat Draco adalah tetap sama, mempertanyakan dimana dirinya tinggal. Hanya ada hal yang sedikit berbeda kali ini. Entah mengapa Harrieta merasa bahwa Draco sedikit menuntut. Meskipun hal itu sedikit aneh, Harrieta memutuskan untuk mengabaikannya. Ia pun menuliskan barang - barang yang ia butuhkan untuk di berikan pada ibunya. Seperti, Quil,Perkamen, Tinta serta jubah dan kemeja baru. Mengingat bahwa dirinya tumbuh.

Surat lain yang diterimanya adalah ucapan terima kasih seluruh keluarga Weasley. Mereka bahkan mengirimkannya sekotak permen segala rasa. Sebagai balasannya ibunya mengirimkan mereka Pumpkin cake.

Another IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang