Quindditch

2K 222 1
                                    

Quindditch

Marcus Flint membawa kabar mengejutkan untuk team Quindditchnya. Mereka menerima sumbanga Nimbus 2001 dari ayah Draco Malfoy, Plus posisi Chaser saat ini diisi oleh Draco Malfoy. Sejujurnya, Harrieta tidak peduli apa yang dilakukan tuan muda Malfoy itu untuk masuk ke dalam team selama, ia bisa menjadi Chaser yang diandalkan.

"Ini Jadwal team kami latihan"kata Seseorang. Yang berbicara tadi adalah Oliver Wood , kapten team Quindditch Gryffindor. Harrieta bisa melihat kembar Weasley disana. Fred dan George tersenyum saat melihat Harrieta,Gadis itu pun membalasnya.

'Oh boy,'kata Harrieta dalam hati. Ia duduk disebelah Daphne yang sedari tadi menemaninya bersiap untuk latihan. "Ini akan kacau"gumam Daphne. Harrieta pun mengangguk menyetujui hal itu. Perdebatan Flint dan Woods sudah panas dan bertambah kacau kala Ronald dan Draco juga ikut bergabung. Harrieta menarik nafas saat Ron hendak melancarkan kutukan pada Draco yang berakhir mengenai dirinya sendiri. Dengan kepergian, team Gryffindor, Slytherin bisa berlatih Quindditch. Yang Harrieta sadari adalah Draco berusaha membuka pembicaraan.

Time skip

Harrieta dan Daphne sama - sama menguap, Mereka baru saja dari perpustakaan demi mencari bahan - bahan essay untuk tugas Professor Flitzwick. "Aku mengantuk. Sepertinya aku akan melewati makan malam"kata Daphne. Harrieta pun menggumamkan kata sama. Mereka berdua pun memutuskan untu langsung ke asrama mereka.

"Robek..bunuh", Kedua kata itu terdengar di telinga Harrieta. Ia menyadari kata - kata itu keluar bukan dari bibir manusia. "Robek..Bunuh". Ketika Harrieta terdiam, Daphne menoleh. "Ada apa?"tanya Daphne.

"Aku mendengar suara"balas Harrieta. Daphne melihat temannya itu bingung. Ia tidak mendengar apa pun. "Jangan Khawatir, kau tidak akan bisa mendengar apa yang aku dengar. Aku memiliki firasat"kata Harrieta pelan. Saat mereka berbelok, Daphne dan Harrieta menyadari ada genangan air. "Kenapa banyak genangan air disini"Keluh Harrieta.

"Harrieta"panggil Daphne dengan suara ngeri. Saat itulah Harrieta melihat jelas. Tubuh Miss Norris membeku dan sebuah tulisan dengan darah. 'Waspadalah musuh sang pewaris,Kamar rahasia telah terbuka'. Harrieta menelan ludahnya.

Sialnya, Tuan Filch datang dan menuduh mereka. Bersamaan dengan para siswi dan siswa lainnya. "Tuan Flich, Miss Norris belum mati ia hanya membeku"kata Harrieta.

"Apa yang dikatakan nona Potter benar,Filch aku yakin Pomona dan Severus akan bisa membuat penawarnya."kata Dumbledore.

"Kepala sekolah, Mereka berdua yang membekukan Miss Norris. Aku ingin mereka dihukum. "kata Tuan Filch.

"Kami baru dari perpustakaan dan hendak ke bisa menanyakan pada Madam Pince"balas Daphne. Professor Snape pun berdiri depan dua siswi asramanya itu. "Lebih baik kalian kembali ke asrama."perintah Professor Snape yang tidak ingin Dumbledore menyadari rahasia Harrieta.

Di asrama,Harrieta terdiam. Ia sadar betul suara yang ia dengar adalah suara ular. Ayah angkatnya menyadari Harrieta adalah seorang parselmouth memintanya agar merahasiakan hal ini. Ia yakin apapun yang membekukan Miss Norris adalah sejenis ular. Tapi apa, Harrieta ingat ia pernah membaca hal seperti ini tapi ia lupa.

Another IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang