Beginning
Ramai, itulah yang dapat menggambarkan suasana di aula besar saat ini. Banyak anak - anak dari Mahoutokoro mengunjungi meja Slytherin untuk menemui Harrieta atau para siswa dan siswi Hogwarts yang datang untuk bertemu dengan Krum. Apapun itu mereka bisa merasakan suasana persahabatan yang hangat.
Setelah makan malam, Professor Mcgonagall menbunyikan gelas dengan memukul sendok pada gelas. Professor Dumbledore berdiri begitu suasana aula besar hening. "Aku mengucapkan terima kasih. Sebagai awal untuk tournament ini."kata kepala sekolah Hogwarts itu. Flich memasuki aula besar dengan sebuah peti yang dibawa oleh empat orang. Peti itu berisikan piala api. "Tournametnt Quartwizard merupakan tournament yang menjanjikan kekayaan, kejayaan, nama baik dan segala keuntungan lainnya. Namun bukan tanpa harga. Dari tahun demi tahun, Tournament memakan korban. Untuk itu, kami memberikan batasan usia. Hanya siswa tahun ketujuh yang bisa mengikuti Tournament ini" kata Albus Dumbledore. Ia juga memberi batas waktu seminggu bagi yang ingin ikut.
Pewaris Greengrass memandang gadis yang duduk disebelahnya. "Jadi, apa kau akan ikut?" tanya Daphne sambil berbisik. Harrieta memandang sahabatnya dengan pandangan apa kau sudah gila. "Secara teknis, kau bisa ikut" bisik Daphne.
"Aku tahu, tapi tidak berminat."jawab Harrieta.
Keesokan harinya, Harrieta mengikuti kelas seperti biasa. Ia menuju kelas Herbiologi dengan menggandeng tangan Draco. Entah mengapa Draco merasa perlu menunjukkan status mereka ke publik. Harrieta curiga ini ada kaitannya dengan Axel dan kebanyakan teman pria Harrieta di Mahoutokoro.
"Ly…!" panggil Wendy menghentikan langkah pasangan sejoli itu. Harrieta tersenyum melihat gadis berambut pendek tersebut. "Hai Wen, Kenalkan ini Draco Malfoy, Mateku. Dan Draco kenalkan ia Wendy Maxmillian."kata Harrieta memperkenalkan mereka berdua. Draco mengangguk. "Hi, Ah Ly . Axel memintaku menanyakan ini. Setelah kelas Herbiologimu. Ia ingin beradu pedang denganmu"kata Wendy. Harrieta menarik nafas. " tidak pernah menyerah"seru Harrieta. Wendy pun pamit. "Jangan khawatir, aku dan Axel hanya berlatih " kata Harrieta saat ia melihat raut wajah Draco.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Identity
ФанфикSummary: Harrieta Potter di sortir masuk ke asrama Slytherin padahal banyak orang yang menebaknya masuk ke asrama Gryffindor atau Ravenclaw. Yang orang tidak tahu ia menyimpan rahasia.