the worse lesson

2K 235 0
                                    

The Worse lesson

Kelas DADA merupakan kelas Favoritenya dari dulu. Khusus tahun ini, sepertinya hal itu akan sedikit berubah. Draco yang duduk si sebelah Harrieta memilih tidak mengisi kertas ujian. Begitu juga sebaliknya, Harrieta lebih memilih mencorat - coreti,kertas ujiannya. "Nona Potter, Tuan Malfoy. Kenapa kalian berdua tidak mengerjakan soal ujian kalian?"tanya Lockhart.

"Karena ini tidak berguna Professor. Aku tidak tahu bagaimana anda bisa menjadi guru tapi yang jelas. Soal - soal ini tidak akan membantu kami untuk menghadapi ilmu hitam"jawab Harrieta sambil berdiri."Ah dan satu lagi. Yeti adalah mahluk yang lembut. Selama anda tidak mengusiknya ia tidak akan terluka."Harrieta pun berdiri sambil membawa kertas soal. Draco,Blaise,Theo dan Daphne mengikuti jejaknya.

"Rieta"panggil Daphne. Harrieta menghentikan langkahnya dan berbalik. Ia menunggu sahabatnya itu bergabung. "Ada apa?"tanya Harrieta begitu Daphne sampai didepannya.

"Kau mau kemana?"tanya Daphne. Harrieta tersenyum. Draco,Blaise dan Theo pun berkumpul. "Menemui kepala asrama dan meminta beliau mengajarkanku ilmu pertahanan"jawab Harrieta.

"Dengan Lockhart disini, kita butuh itu."balas Blaise. Harrieta menaikkan salah satu alisnya. "Maksud dari Blaise adalah kita membentuk group belajar sendiri"kata Draco menjelaskan. Harrieta menggelengkan kepalanya dan menuu ruang kelas ramuan sementara yang lain mengikutinya.

"Professor Snape, boleh kami masuk"kata Harrieta meminta izin dengan sopan. Ahli Ramuan itu mengangguk. Saat ini mereka berlima duduk mengelilingi kepala asrama mereka. Harrieta memprotes soal - soal dari Lockhart yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran. Kepala Asrama Slytherin itu akhirnya menghela nafas. Ia mengizinkan mereka membentuk Study Group secara rahasia.

"Kalian semua boleh pergi kecuali, Nona Potter. Tetaplah tinggal"kata Professor Snape. Harrieta mengernyitkan keningnya,bingung dengan apa yang diinginkan oleh kepala asramanya tersebut. "Aku akan menunggumu di asrama."bisik Daphne. Harrieta hanya menganggukan kepalanya.

"Miss Potter,"kata Professor Snape tenang namun Harrieta bisa mendengar nada berbahaya dalam suara beliau. "Ya Professor"balas Harrieta menelan ludah.

"Kau memiliki kemampuan diatas rata - rata dari penyihir seumuranmu. Jadi bukalah rahasiamu"kata Professor Severus Snape. Harrieta terdiam mempertimbangkan baik dan buruknya. "Jika aku harus membuka rahasiaku. Maka biarlah. Tapi Professor kau harus tahu. Aku tidak berpihak pada Kepala sekolah juga pada Lord Voldermort."kata Harrieta.

"Kau Netral"kata Professor Snape.

"Aku tidak netral. Aku akan menghentikan kau-tahu-siapa dengan caraku dan cara ayah angkatku"jawab Harrieta. Pernyataan Harrieta membuktikan bahwa ada seseorang yang berada di belakang gadis ini.

"Lanjutkan"kata ahli ramuan tersebut. Harrieta terdiam sesaat. "Anda mengenal Regulus Black, Professor"kata Harrieta memulai ceritanya. Harrieta memberitahu Kepala asramanya itu tentang Hocrux milik pangeran kegelapan juga tentang nama resmi Blacknya dan Kisah ayah angkatnya yang mengadopsi dirinya.

"Dan Dumbledore masih berasumsi bahwa kau masih di keluarga Dursley"kata Professor Snape. Harrieta kepala asrama Slytherin itu pun berjanji untuk merahasiakan ini dan meminta Harrieta untuk meninggalkannya.

Harrieta berjalan menjauh dari kelas ramuan sambil tersenyum. Ia harus melaporkan ini pada ayahnya. Begitu dirasanya ia berada di koridor sepi. Ia bersandar di tembok. "Aku tahu kau mengikutiku, perlihatkan dirimu"kata Harrieta.

Dihadapan Harrieta muncul sosok peri rumah. "Harrieta Potter. Dobby senang bertemu dengan anda. Tuan Muda keluarga Dobby sering bercerita tentang anda"kata Peri rumah tersebut. Harrieta menatap peri rumah itu dengan tatapan bingung. "Dobby, kau bekerja untuk keluarga siapa?"tanya Harrieta.

"Maaf Dobby tidak bisa memberitahu hal tersebut. Dobby hanya ingin memperingati bahwa Hogwarts tak lagi aman. Hal yang sama akan terulang kembali. Dobby hanya ingin Harrieta Potter aman."kata Peri Rumah tersebut. "Harrieta Potter sebaiknya anda kembali"

"Dobby dengarkan aku. Aku tidak bisa kembali tapi aku berjanji bahwa akan berhati - hati"kata Harrieta. Peri rumah itu pun pergi meninggalkan Harrieta dengan banyak pikiran yang ia harus sampaikan pada ayahnya.

Another IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang