Professor Lupin

1.8K 206 28
                                    

Professor Lupin

Harrieta merapikan penampilannya sebelum ia memasuki kelas selanjutnya, yaitu Ilmu pertahanan pada ilmu hitam. "Kau serius tidak apa - apa?" tanya Daphne khawatir. Harrieta tersenyum. "Aku tidak apa - apa,Daphne hanya tergores." jawab Harrieta.

Blaise Zabini menggelengkan kepalanya. "Ia gadis ajaib."gumamnya. Draco juga heran, betapa tenangnya gadis berbola mata hijau indah tersebut. Gadis itu juga tidak menyalahkan kebodohan Draco. Kedua anak laki-laki itu hanya bisa mengikuti rombongan Slytherin dengan pasrah.

Di Ruangan kelas DADA, ada sebuah lemari yang bergoyang. "Hari ini, kita akan mempelajari tentang boggart. Ada yang tahu apa itu Boggart?" kata Professor Lupin. Harrieta melihat. Draco,Hermione dan Daphne yang mengangkat tangan. "Ah ya Nona Granger."kata Professor Lupin mempersilahkan Hermione untuk menjawab.

"Boggart adalah mahluk pengubah bentuk. Ia dapat mengubah bentuk hal-hal yang ditakuti oleh kita."jawab Hermione. Remus Lupin tersenyum. "lima puluh point untuk Ravenclaw. Seperti yang dikatakan oleh nona Granger. Boggart adalah Mahluk pengubah bentuk. Sekarang siapa yang bisa memberitahu bagaimana cara menghadapi Boggart?" tanya Lupin kembali.

Kali ini Harrieta mengangkat tangannya, begitu pula dengan Parvarti dan Hermione. "Nona Potter"kata Lupin mempersilahkan Harrieta untuk menjawab. "Tawa. Biarku jelaskan. Riddikulus adalah mantra untuk mengatasi Boggarts ditambah pikiran yang menyenangkan sehingga memaksa boggarts itu untuk mengubah bentuk hal yang paling menyenangkan bagi kita. Tentu saja melawan Boggart lebih mengajak lebih dari satu orang. Karena Boggart akan menjadi bingung hingga ia tidak memiliki waktu untuk mengubah bentuk."jawab Harrieta.

"Penjelasan yang cukup lengkap. 100 point untuk Slytherin."balas Professor Lupin. Sisa pelajaran itu beliau meminta semua orang mencoba melawan boggarts. Harrieta memilih duduk di belakang kelas. Untuk kebaikan bersama, ia lebih baik tidak ikut. "Ehm Potter, boleh aku duduk disini?"tanya Ron yang tampaknya selesai menghadapi Boggart.

"Silahkan saja. Tidak ada yang melarang."Jawab Harrieta yang masih ingin melihat kawan - kawannya menghadapi Boggarts. "Potter aku ingin berterimakasih karena telah menolong Ginny tahun lalu."kata Ron. Harrieta mengangguk. "Aku juga minta maaf soal Draco yang melabrak adikmu." balas Harrieta.

Dari sudut matanya, Draco melihat Weasley yang tengah berbicara dengan Harrieta dengan ekpresi wajah kesal. "Tampaknya aku harus menulis surat pada ayahku lebih cepat." gumam Draco.

Seusai makan malam, Harrieta mengganti jubahnya dengan yukata pendek selutut berwarna biru dengan obi pun membawa alat musik koto dan menyusutkan ukurannya. Sesuai dengan permintaan ibunya, Harrieta keluar dari asramanya dengan mengendap endap dan berjalan menuju tepian danau hitam. Ia memperbesar koto dan mulai memainkannya. Yume No Hazakura menjadi tembang pilihannya. Harrieta benar-benar bersyukur pada ibunya yang mau mengajarinya dengan sabar.

Belum lama jari - jari jentik itu memainkan senar kotonya. Seekor anjing hitam duduk di sebelahnya. "Ya ampun Sirius, kau bau."Kata Harrieta. Anjing hitam itu justru semakin mendekati Harrieta malah ia menjadikan paha Harrieta bantal. Tanpa banyak bicara, Harrieta memanggil Kreacher dan memintanya untuk membawa anjing hitam ini pulang. Harus sedikit memaksa, karena Harrieta merasakan ada pengajar yang datang. Begitu Kreacher dan Sirius menghilang dari pandangan mata. Harrieta mengubah dirinya menjadi bentuk Animaginya yaitu burung hantu salju. Ia terbang menuju tempat dekat pintu masuk asrama Slytherin dan mengubah dirinya tepat di depan lukisan. Harrieta mengucapkan passwordnya dan masuk ke dalam asramanya.

Q: Ada yang bisa nebak apa yang direncanain Draco

Another IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang