3

40.9K 1.9K 44
                                    

Assalamualaikum Wr.Wb

Hai aku kembali lagi, maaf lama gak update karena di sini susah sinyal karena masih di kampung setiap mau publish selalu gagal. Karena mumpung sekarang aku lagi di bagian kotanya dan sinyalnya lancar aku bakal update 2 part sekaligus🎉 baikan aku hehe...

Wassalamualaikum Wr.Wb

Happy reading💕

❣❣❣

Terlihat dua pasutri yang masih terlelap dalam tidurnya, sampai satu diantaranya terbangun dari tidurnya meski azan subuh belum terdengar. Kedua pasutri itu adalah Juna dan Icha, Juna yang bangun pertama pun tersenyum kala melihat wajah lelah bidadarinya. Juna terus menatap wajah cantik itu sembari mengelus pipi bidadarinya dengan lembut, namun bukannya bangun Icha justru semakin menyembunyikan wajahnya di dada Juna. Juna terkekeh melihat Icha yang terusik, sampai akhirnya karena gemas Juna mencium pipi Icha gemas. Perlahan Icha membuka matanya dan seketika wajahnya memanas kala melihat mata Juna.

Icha menarik selimut dan menyembunyikan wajahnya di dalam sana, Juna terkekeh dan terpikir ide jahil. Juna mendekat ke arah Icha dengan senyum penuh arti, Juna mencolek-colek lengan Icha dari luar membuat Icha langsung menepisnya. Icha seperti itu karena malu ketika mengingat kejadian semalam.

"Juna!" Pekik Icha membuat Juna terkekeh.

"Kenapa sayang." Goda Juna semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Icha.

"Jangan mendekat." Ucap Icha cepat.

"Kenapa?" Tanya Juna terus menggoda Icha.

Tidak ada jawaban membuat Juna yakin kalau wajah Icha saat ini sudah sangat merah. Beruntung saat Icha menarik selimut ia sudah memakai celana kalau belum kan bisa berabe, meski saat ini tidak memakai baju dan memperlihatkan tubuhnya yang proposional.

"Kenapa Cha?" Tanya Juna lagi.

"Malu." Cicit Icha dengan suara pelan.

Juna terkekeh, lalu langsung membawa Icha kedekapannya membuat Juna merasakan kalau Icha sedang terkejut. Juna membuka selimutnya sedikit untuk melihat wajah Icha dan benar saja wajah Icha juga sangat merah membuat Juna gemas sendiri.

"Ngapain malu, aku kan udah liat semua kali. Tubuh ka-" Icha langsung membekap mulut Juna membuat Juna terkekeh.

"Juna malu.... jangan terusin." Rengek Icha tanpa menatap Juna.

Juna menahan tawanya, "Ok ok."

"Makasih ya udah menjaganya untuk aku. I love you bidadariku." Ucap Juna membuat Icha tersenyum tipis.

"Sama-sama itu udah jadi kewajiban aku dan I love you too Imamku." Balas Icha malu-malu. "Emm... Juna kamu bisa gak tutup mata kamu dulu."

Juna mengernyit, "Emang mau ngapain harus tutup mata?"

"Aku mau ke kamar mandi." Jawab Icha membuat Juna mengangkat sebelah alisnya.

"Yaudah tinggal ke kamar mandi, ngapain aku harus tutup mata?" Tutur Juna berniat menggoda Icha.

Juna mengerti mengapa Icha menyuruhnya menutup mata, itu karena Icha masih malu pada Juna. Padahal Juna sudah melihat semuanya bahkan mencicipinya tapi Icha masih saja malu. Juna terkekeh kala melihat Icha memanyunkan bibirnya.

"Yaudah iya aku tutup mata nih." Kata Juna sembari menutup matanya dengan kedua telapak tangannya.

"Gak boleh ngintip loh, kalau bohong dosa." Ucap Icha dengan sedikit ancaman.

"Iya, sayang ku." Balas Juna gemas membuat Icha blushing.

Perlahan Icha turun dari ranjang, namun baru melangkah Icha meringis karena sakit dibagian bawah.

Dear Bidadari Ku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang