Happy reading💕
❣❣❣
Saat ini Icha sedang bersama tiga sahabatnya Lisa, Bunga dan Elsa. Mereka sedang berada di pusat perbelanjaan untuk sekedar berjalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama sebelum mereka disibukan oleh aktivitas masing-masing seperti kuliah, bekerja atau menjadi Ibu rumah tangga seperti Lisa yang sebentar lagi menikah. Omong-omong soal Lisa, ia akan menikah dua minggu lagi jadi karena itu ia mau diajak hangout bareng sebelum nanti di pingit.
"Kita mau ke mana nih?" Tanya Bunga menatap ketiga sahabatnya.
"Gue mau makan nih laper banget sumpah." Tutur Lisa sembari mengelus perutnya yang keroncongan.
"Makan mulu lo yang dipikirin." Ucap Bunga membuat Lisa mendelik.
"Kalau gue gak mikir makan, matilah!" Kata Lisa membela dirinya.
Elsa memutar mata malasnya, "selalu seperti ini."
"Yaudah gini aja, yang mau belanja ke toko, yang mau makan cari restoran terus pesenin sekalian. Nanti, yang pilih belanja bakal nyusul ke restoran. Gimana?" Usul Icha menengahi kalau tidak mau terjadi perang dunia lagi.
"Aku sih yes." Balas Lisa menyetujui.
"Ok deh, gue mau cari diskonan!" Pekik Bunga heboh.
"Gue ikut lo aja Cha." Tambah Elsa.
Akhirnya, mereka berempat pun menyetujui dan mulai berpencar hanya Icha dan Elsa saja yang berjalan bersama. Icha dan Elsa berjalan menuju toko jam tangan, niat hati Icha ingin membelikan Juna jam tangan anggap saja sebagai imbal balik dari Icha pada Juna yang telah memberikannya rumah. Tidak sebanding memang, tapi Icha hanya mampu membelikan jam tangan pada Juna. Elsa pun sama ia ingin membelikan jam tangan untuk Ibunya yang hari ini sedang ulang tahun.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu Mbak?" Tanya seorang sales girl di toko tersebut.
"Saya mau liat jam tangan untuk laki-laki Mbak." Jawab Icha.
"Kalau saya jam tangan untuk perempuan." Tambah Elsa.
"Kalau begitu silahkan untuk jam tangan perempuan ada di etalase sebelah kanan dan laki-laki sebelah kiri." Ucap pekerja tersebut sembari menunjuk arah dengan tangannya.
Icha berjalan menuju etalase sebelah kiri dan berdiri di sebelah laki-laki bersetelan formal sembari melihat berbagai jenis jam. Icha mencari mana yang cocok untuk Juna, sampai matanya tertuju pada sebuah jam yang terlihat sederhana namun elegan.
"Saya mau liat yang ini!" Ucap Icha dan laki-laki di sampingnya secara bersamaan sembari saling menunjuk jam tangan yang mereka inginkan.
Icha menengok pada laki-laki di sampingnya begitu pula laki-laki di sampingnya yang sudah mematung menatap wajah Icha.
❣❣❣
"Saya mau liat yang ini!" Ucap Brian sembari menunjuk jam tangan yang sudah menarik perhatiannya.
Tapi, Brian langsung menengok kala bukan hanya dirinya yang menunjuk jam itu. Brian melihat seorang wanita muda berhijab yang juga menunjuknya, dalam hati Brian sudah bertekad untuk mendapatkan jam itu tidak peduli bahwa di sampingnya adalah wanita. Namun, matanya langsung terpaku dengan wajah cantik dan manis yang membuat jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Bahkan saat bersama Meisya ia tidak merasakan hal ini sebelumnya.
"Jadi gimana nih Mas, Mbak?" Tanya salah satu pekerja di sana.
"Buat Masnya aja Mbak, nanti saya cari lagi aja." Balas Icha dengan suara lembutnya yang entah kenapa membuat Brian merasakan hatinya menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bidadari Ku ✔
Spiritual⚠️COMPLETED ⚠️DON'T COPY MY STORY, PLEASE ⚠️SEQUEL "IMAMKU BADBOY" ******** Romace-spiritual Dear Bidadari ku Mengenal mu adalah suatu keberuntungan untuk ku, apalagi bisa menikahi mu Terima kasih telah sudi menerima ku sebagai pelengkap iman mu Te...